https://www.elaeis.co

Berita / Nasional /

Pertama di Asia Tenggara, Pertamina Produksi Bioavtur dari Minyak Sawit untuk Pesawat Komersil

Pertama di Asia Tenggara, Pertamina Produksi Bioavtur dari Minyak Sawit untuk Pesawat Komersil

Pesawat Boeng 737-800 milik Garuda melakukan uji coba terbang menggunakan Bioavtur J2.4. foto: Pertamina


Jakarta, elaeis.co - Pertamina melalui anak usahanya PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) mendukung penuh upaya pemerintah untuk percepatan implementasi energi baru terbarukan (EBT) dengan memproduksi bioavtur Sustainable Aviation Fuel (SAF) dari campuran minyak inti kelapa sawit.

Produksi SAF dilakukan di Kilang Cilacap, Jawa Tengah. Green Refinery merupakan inisiatif strategis Pertamina dalam mencapai target bauran EBT untuk dapat menghasilkan bahan bakar yang lebih ramah lingkungan dengan menggunakan bahan baku terbarukan (renewable feedstock).

Direktur Utama KPI Taufik Aditiyawarman menjelaskan, Bioavtur-SAF telah berhasil diuji coba pada pesawat komersil milik maskapai Garuda Indonesia dalam penerbangan dari Soekarno Hatta International Airport, Tangerang, Banten, ke kawasan Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Jawa Barat pada Rabu (4/10).

“Hal ini menunjukkan tekad KPI untuk menjadi first mover dalam penyediaan Bioavtur-SAF di kawasan regional. Sebagaimana diketahui, untuk kawasan Regional Asia Tenggara, saat ini hanya KPI yang berhasil melakukan commercial production Bioavtur hingga uji terbang,” katanya dalam keterangan tertulis, Kamis (12/10).

Keberhasilan uji coba Bioavtur-SAF ini berkat kerja sama Pertamina Group melalui Research & Technology Innovation (RTI), Kilang Pertamina Internasional (KPI), dan Pertamina Patra Niaga (PPN) bersama dengan Direktorat Jenderal EBTKE Kementerian ESDM, Kementerian Perhubungan, ITB, APROBI (Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia), BPDPKS (Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit), LEMIGAS, BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional), Garuda Indonesia dan Garuda Facility Maintenance.

Bioavtur J2.4 juga sudah pernah diuji coba produksi di Kilang TDHT/Green Refinery RU IV pada periode 2020-2021 untuk keperluan uji terbang pesawat CN 235 yang teregister militer. Dilanjutkan pada tahun 2023 ini berupa uji coba produksi untuk keperluan uji terbang pesawat komersial Garuda.

“KPI telah meneguhkan komitmennya untuk menjadi leading dan pioneer dalam pengembangan drop in renewable fuel khususnya Bioavtur-SAF yang menjadi jawaban untuk dekarbonisasi industri penerbangan sipil yang dikategorikan hard to abate sector,” paparnya.

Dia mengakui harga Bioavtur-SAF relatif lebih tinggi dari pada avtur fosil. Namun, Bioavtur-SAF memiliki kelebihan yaitu Green House Gas emisi lingkup 3 yang lebih rendah dari pada fossil fuel. "Agar bahan bakar ramah lingkungan ini jadi lebih terjangkau untuk maskapai komersil, diperlukan kebijakan dari pemerintah dan kerja sama lintas sektor," tukasnya.

Ia menerangkan, proses produksi Bioavtur-SAF ini dilakukan melalui Co-Processing Ester dan Fatty Acid (HEFA), yang telah memenuhi standar internasional untuk spesifikasi Avtur ASTM D 1655, Defstan 91-91 latest issued, serta SK Dirjen Migas No.59 K Tahun 2022.

Selain itu Bioavtur-SAF produksi Kilang Pertamina ini juga telah memenuhi kriteria framework secara global di antaranya CORSIA (Carbon Offsetting and Reduction Scheme for International Aviation) oleh International Civil Aviation Organization, RefuelEU/Fit55 oleh Uni Eropa, EU/UK Emission Trading, Tax Credit IRA USA.

Kilang Cilacap disebut salah satu kilang paling canggih milik Pertamina. Kilang itu telah memiliki Green Refinery sejak Februari 2022 yang dapat memproduksi produk rendah emisi gas rumah kaca. Green Refinery RU IV Cilacap telah mendapatkan pengakuan sertifikat International Sustainability Carbon Certification (ISCC) yang membuktikan terpenuhinya seluruh persyaratan internasional terkait sustainability produknya. 

Produk utama Green Refinery RU IV Cilacap adalah Green Diesel yang diproduksi dari bahan baku 100% renewable dengan kandungan sulfur lebih baik dari Euro V dengan kapasitas produksi 2500 BPD.

Selain Green Diesel, Green Refinery RU IV Cilacap juga telah berhasil memproduksi Bioavtur-SAF dengan kandungan renewable 2.4% dan kapasitas 9 BPD melalui metode co-processing. Produk Bioavtur-SAF ini bila digunakan oleh airline berpotensi menurunkan emisi karbon industri penerbangan sebesar 22 ribu ton CO2e per tahun.


 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :