Bengkulu, elaeis.co - Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Bengkulu, Ricky Gunarwan meminta petani sawit benar-benar memperhatikan pemilihan bibit sebelum menanam kelapa sawit.

"Jangan sampai rugi uang dan habis waktu sia-sia," katanya, kemarin.

Menurutnya, petani harus menggunakan bibit unggul agar hasil panen bisa seperti yang diharapkan. "Bibit hasil semaian mandiri tidak akan bisa menyangingi atau mengejar produktivitas bibit unggul. Tanaman kelapa sawit dari hasil semaian mandiri tidak akan berbuah maksimal," tukasnya.

Ia mengatakan, perbedaan tanaman kelapa sawit unggul dan semaian mandiri itu terletak pada kualitasnya. Bibit kelapa sawit unggul itu diperoleh dari hasil penelitian yang tidak sebentar dan hanya bisa didapat dari hasil persilangan TBS kelapa sawit unggul juga.

"Kalaupun yang disemai petani diambil dari biji tanaman varietas unggul, kualitasnya tidak akan mengikuti induknya. Bahkan berisiko terjadi kelainan genetik," bebernya.

"Makanya kita meminta petani kelapa sawit di Bengkulu menanam bibit unggul yang dikeluarkan oleh Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan atau produsen resmi lainnya," tambahnya.

Menurutnya, walaupun tanaman kelapa sawit dari bibit asalan dirawat dengan baik dan rutin diberi pupuk, hasilnya tidak akan sebagus tanaman dari bibit unggul.

"Percuma merawat dan memberi pupuk mahal ke tanaman kelapa sawit hasil semaian mandiri, karena produksi TBS-nya tidak akan maksimal. Kalau tidak percaya silahkan dipraktekkan sendiri," pungkasnya.