Jambi,elaeis.co- Setelah mengalami tren kenaikan sejak Oktober, harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit di Provinsi Jambi kini mulai menunjukkan pelemahan memasuki penghujung tahun 2024 . Meskipun penurunan ini belum terlalu signifikan, perubahan tersebut cukup menarik perhatian petani dan pelaku industri sawit di wilayah ini.

Pada awal Desember 2024, harga TBS kelapa sawit di Jambi sempat menunjukkan tren positif. Namun, pada pekan ini, harga sawit mulai mengalami penurunan. Kendati demikian, harga TBS untuk tanaman dengan usia 10-20 tahun masih berada pada level Rp3.728,39 per kilogram, mendekati angka Rp4.000 per kilogram. Penurunan harga ini tentunya memengaruhi penghasilan petani sawit yang sangat bergantung pada komoditas ini. Meski begitu, harga tersebut masih dianggap cukup kompetitif untuk mendukung perekonomian petani.

Berdasarkan data Dinas Perkebunan Provinsi Jambi, berikut adalah rincian harga TBS kelapa sawit periode 20-26 Desember 2024:

Harga rata-rata CPO: Rp15.256,34 per kilogram

Harga rata-rata inti sawit: Rp11.324,75 per kilogram

Indeks K: 94,75%

Harga TBS untuk tanaman berusia 10-20 tahun: Rp3.728,39 per kilogram (penurunan Rp62,87 dibandingkan pekan sebelumnya)

Harga rata-rata seluruh umur tanaman: penurunan Rp57,75 per kilogram

Diketahui, melemahnya harga sawit ini diakibatkan beberapa faktor  antara lain penurunan harga minyak mentah dunia dan adanya daya beli yang cenderung melemah akibat fenomena akhir tahun, termasuk perayaan Natal dan Tahun Baru.

Adapun rincian harga sawit periode 20-26 Desember 2024 yakni :

Umur 3 tahun: Rp2.914,76 per kilogram

Umur 4 tahun: Rp3.108,56 per kilogram

Umur 5 tahun: Rp3.251,87 per kilogram

Umur 6 tahun: Rp3.387,94 per kilogram

Umur 7 tahun: Rp3.473,47 per kilogram

Umur 8 tahun: Rp3.547,02 per kilogram

Umur 9 tahun: Rp3.617,06 per kilogram

Umur 10-20 tahun: Rp3.728,39 per kilogram

Umur 21-24 tahun: Rp3.616,05 per kilogram

Umur 25 tahun: Rp3.449,85 per kilogram

Meski mengalami penurunan, harga sawit di Jambi masih berada dalam kisaran yang menguntungkan. Para petani berharap harga TBS kembali stabil atau bahkan meningkat pada tahun baru, mengingat pentingnya komoditas ini bagi perekonomian mereka.