https://www.elaeis.co

Berita / Bisnis /

Harga CPO Membaik, Produsen Pupuk Targetkan Untung Besar

Harga CPO Membaik, Produsen Pupuk Targetkan Untung Besar

Pabrik dan gudang pupuk milik PT Saraswanti Anugerah Makmur Tbk (SAMF) (Ist.)


Jakarta, Elaeis.co - Produsen pupuk NPK, PT Saraswanti Anugerah Makmur Tbk (SAMF) optimis pertumbuhan kinerja hingga akhir 2021 akan sesuai dengan target.

Direktur Utama SAMF Yahya Taufik mengatakan, optimisme tersebut dipicu oleh membaiknya harga minyak kelapa sawit mentah atau crude palm oil (CPO), bahkan menyentuh angka tertinggi dalam beberapa tahun terakhir. Kondisi tersebut praktis meningkatkan aktivitas di perkebunan sawit yang mendorong permintaan pupuk NPK.

“Kami optimistis mencapai target penjualan tahun 2021. Tahun ini, kami berharap bisa meraih pendapatan Rp1,8 triliun,” katanya, dikutip Bisnis.com.

Seiring proyeksi peningkatan pendapatan, rencana peningkatan kapasitas produksi SAMF terus digulirkan. Perseroan menargetkan pada awal triwulan kedua 2022, total kapasitas produksi terpasang akan bertambah menjadi 700.000 ton per tahun.

“Permintaan pupuk NPK saat ini terus mengalami peningkatan. Secara organik, kebutuhan dalam negeri meningkat. Banyak sekali perkebunan besar yang melakukan pergeseran dari pupuk tunggal ke NPK,” jelasnya.

Optimisme perseroan juga ditopang oleh mulusnya upaya vaksinasi Covid-19 yang dilakukan pemerintah dan pelonggaran pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). “Pelonggaran PPKM akan sangat berpengaruh bagi kelancaran logistik. Kami berharap ke depan kegiatan bisnis kembali berjalan lancar,” tuturnya.

Perseroan berharap perizinan online terpadu (Online Single Submission/OSS) semakin lancar sehingga iklim kemudahan investasi di Indonesia terus membaik. “Dari hal tersebut Saraswanti optimistis kinerja penjualan dan laba hingga akhir tahun ini akan tumbuh di atas 20%,” ungkap Yahya.

 Sepanjang semester I/2021, SAMF membukukan penjualan Rp 711,88 miliar, tumbuh 14,10% dibandingkan dengan realisasi periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp 623,86 miliar. Seiring dengan penjualan, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk meningkat 20,93% dari sebesar Rp 44,28 miliar pada semester I/2020 menjadi Rp 53,55 miliar pada semester I/2021.  

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :