Jakarta, elaeis.co - Beberapa waktu lalu Gabungan Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) memenuhi undangan Kementrian Pertanian. Gapki diminta ikut membantu ketahanan pangan beras di dalam negeri.

Ketua Umum Gapki Eddy Martono mengaku pihaknya siap untuk ikut membantu memenuhi ketahanan pangan. Dimana rencananya pihaknya akan memanfaatkan kebun kelapa sawit dengan sistem tumpang sari.

"Ini akan coba kita lakukan di kebun yang sedang dalam peremajaan," terangnya, Jumat (1/3).

Untuk tahap awal, kata Eddy, kemungkinan akan dilakukan di kebun kelapa sawit di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel). Kemudian akan dilakukan di seluruh anggota Gapki yang saat ini tercatat sebanyak 739 perusahaan dengan luas kebun sawit 3,7 juta hektar.

"Kita akan upayakan penanaman di kebun anggota yang tengah melakukan peremajaan. Ini merupakan bentuk upaya kita bantu pemerintah di sektor pasar beras," ujarnya.

Sebagai pengingat, akhir tahun 2023 lalu Gapki mencatat ada 902 ribu hektar kebun kelapa sawit perusahaan yang tergabung dalam Gapki yang telah diajukan untuk diremajakan. Namun tidak semua lahan tersebut dapat di remajakan tahun 2023 lalu.

Artinya potensi untuk menjalankan ketahanan pangan di kebun yang diremajakan masih sangat besar.  Terlebih pada tahun 2023 Gapki hanya menargetkan 100 ribu hektar saja untuk peremajaan tersebut.