https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

Dukung Tumpang Sari Padi Gogo di Lahan Sawit, Masyarakat Lubuk Manggis Siapkan 1.000 Ha

Dukung Tumpang Sari Padi Gogo di Lahan Sawit, Masyarakat Lubuk Manggis Siapkan 1.000 Ha

Kegiatan tanam perdana padi gogo di lahan sawit di Lubuk Manggis. Foto: Diskominfo Pasbar


Simpang Empat, elaeis.co - Dalam upaya mendukung ketahanan pangan nasional, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, melakukan penanaman perdana yang mengintegrasikan tanaman padi lahan kering atau padi gogo dengan pola tumpang sari dan agroforestri.

Penanaman pagi gogo berlangsung di Lubuk Manggis, Nagari Pematang Panjang, Kecamatan Koto Balingka. Kegiatan tumpang sari bertujuan meningkatkan produktivitas lahan, memperkuat ketahanan pangan, serta mendukung kesejahteraan masyarakat dengan mengintegrasikan tanaman pertanian dengan tanaman perkebunan guna mencapai manfaat ekologis, ekonomi, dan sosial.

Ketahanan pangan bukan hanya tentang ketersediaan bahan pangan, tetapi juga tentang pengelolaan sumber daya alam yang bijak dan berkelanjutan. Kegiatan penanaman padi gogo pola tumpang sari merupakan bagian dari strategi jangka panjang untuk mendukung upaya mewujudkan swasembada pangan dan memperkuat posisi Indonesia sebagai negara dengan ketahanan pangan yang kokoh dan mandiri.

Sekretaris Daerah Pasaman Barat, Hendra Putra, menyampaikan bahwa saat ini telah ditanam 71 hektare lahan di Pasaman Barat dengan target pengembangan padi gogo mencapai 4.599 hektare (ha). Ia berharap program ini tidak hanya menjadi seremonial, tetapi benar-benar diimplementasikan dengan baik agar target yang telah ditetapkan dapat tercapai.

“Kami mengajak Forkopimda serta perusahaan perkebunan kelapa sawit di Pasaman Barat untuk mendukung keberhasilan program ini demi mewujudkan kemandirian pangan di daerah. Selain padi gogo, berbagai program swasembada pangan, seperti penanaman ubi dan jagung juga tengah dikembangkan. Karena itu, sangat diperlukan keterpaduan antar program agar hasil yang dicapai lebih optimal,” katanya dalam keterangan tertulis Diskominfo Pasbar dikutip elaeis.co, Selasa (25/2).

“Kami juga mengajak seluruh kecamatan di Pasaman Barat untuk berpartisipasi dalam program penanaman padi gogo sebagai bagian dari upaya ketahanan pangan berbasis swadaya masyarakat,” tambahnya.

Kepala Dinas Perkebunan Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumatera Barat Febrina Tri Susila Putri menegaskan bahwa sektor pertanian tetap menjadi sektor utama dalam pembangunan daerah. Namun, tantangan yang dihadapi cukup besar, terutama terkait dengan alih fungsi lahan yang semakin meningkat.

“Meskipun anggaran untuk program ini belum sepenuhnya jelas, pelaksanaannya tetap harus berjalan guna mencapai ketahanan pangan secara mandiri,” ia menekankan.

Tokoh masyarakat Lubuk Manggis, Najjar, menyampaikan bahwa masyarakat setempat telah menyiapkan lahan seluas 500 ha hingga 1.000 ha yang dapat dimanfaatkan untuk pertanian. Ia berharap kesiapan masyarakat dalam mendukung program pemerintah semakin meningkat karena keberhasilan program ini sangat bergantung pada dukungan semua pihak, mulai dari pemerintah pusat hingga masyarakat.

"Kami juga berharap adanya bimbingan dari stakeholder terkait dalam mengembangkan padi gogo. Kemampuan kami maupun masyarakat perlu diarahkan agar program ini bisa berhasil sesuai dengan harapan," ujarnya.

 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :