Bengkulu, elaeis.co - Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (DTPHP) Provinsi Bengkulu mencatat luas lahan persawahan di daerah itu saat ini hanya tersisa 50.839 hektare (ha).

Luasan tersebut menyusut signifikan dibandingkan 10 tahun lalu yang tercatat masih mencapai 100 ribu ha. Menyusutnya lahan pertanian tersebut disebabkan banyak petani mengalihfungsikan sawah menjadi perkebunan kelapa sawit. 

Kepala Bidang Prasarana dan Sarana Pertanian DTPHP Provinsi Bengkulu, Helmi Yuliandri SP mengatakan, luas sawah di Bengkulu terus menyusut tidak hanya disebabkan oleh pembangunan rumah penduduk. Namun banyak yang diubah menjadi kebun kelapa sawit.

"Itu tentu mengganggu produksi padi di Bengkulu," kata Helmi, kemarin.

Menurutnya, ekspansi perkebunan sawit terbilang sangat massif. "Dulu di tahun 2013 luas lahan pertanian mencapai 100 ribu ha, saat ini tinggal setengahnya saja," tuturnya.

Oleh sebab itu, dia berharap ke depan masyarakat tidak mengubah lahan persawahan menjadi kebun kelapa sawit. Sebab, jika sudah ditanami sawit, lahan berisiko menjadi menjadi kering.

"Untuk tahap awal memang dampaknya belum terasa, tapi nanti pasti bisa dirasakan. Lahan kering dan tandus, jadi tidak bisa ditanami padi lagi," ujarnya.

"Sawah aslinya hanya untuk menanam padi, bukan untuk menjadi lahan kebun sawit. Makanya kita minta masyarakat tidak mengubah fungsi asli dari sawah," tutupnya.