Bengkulu, elaeis.co - Selama ini Pemprov Bengkulu mengklaim kelapa sawit yang ditanam di daerah itu kebanyakan adalah varietas DxP Simalungun. Namun fakta yang tersaji di lapangan sepertinya berbeda.

Jika melihat cangkang kelapa sawit yang dikumpulkan di stockfile di Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu, kebanyakan cangkang memiliki ukuran yang tebal. "Cangkang kelapa sawit di Bengkulu rata-rata memiliki ketebalan antara 2 milimeter hingga 5 milimeter," kata eksportir cangkang sawit Bengkulu, Ali Akbar, kemarin.

"Kalau dilihat dari cangkangnya, kemungkinan kebanyakan sawit di Bengkulu adalah varietas dura. Sebab varietas dura memiliki cangkang yang lebih tebal dibandingkan varietas lainnya," tambahnya.

Meski begitu, ia tidak menampik ada juga cangkang tipis yang kemungkinan besar adalah sawit varietas tenera seperti DxP Simalungun atau Yangambi. "Cangkang yang tipis itu ketebalannya sekitar 0,5 mm. Biasanya ini dari varietas unggul," sebutnya.

Di pelabuhan, katanya, cangkang dura maupun tenera tidak pernah dipisahkan walaupun ketebalannya berbeda. "Kalau kami jual biasanya tercampur, karena tidak mungkin dipisah," tukasnya.

"Sebenarnya cangkang kelapa sawit varietas dura lebih digemari oleh buyer dari luar negeri mengingat memiliki ketebalan yang sangat baik. Tapi, walaupun tercampur dengan yang tipis, buyer dari luar negeri tetap membelinya," tambahnya.

Menurutnya, cangkang kelapa sawit banyak digunakan oleh pengimpor untuk pemanas hingga bahan bakar pembangkit listrik. "Cangkang sawit banyak diekspor ke Jepang, Korea, dan Thailand," tutupnya.