Berita / Pasar /
Tiongkok Lockdown Sejumlah Wilayah, Harga CPO Ambrol
Pelabuhan Dumai, salah satu gerbang ekspor utama CPO Indonesia. Foto: Diskominfo Riau
Pekanbaru, elaeis.co - Harga komoditas minyak sawit mentah (Crude Palm Oil-CPO) turun 6,16% dalam sepekan. Penurunan terbesar terjadi setelah China melakukan lockdown di beberapa wilayahnya melawan penyebaran virus Covid-19.
Mengacu pada Refinitiv, harga CPO dalam dua hari awal pekan lalu relatif stabil dan hanya mengalami penurunan sedikit. Sedangkan dalam dua hari perdagangan terakhir secara kumulatif ambles 5,52%. Selain itu, pada pertengahan pekan lalu atau Rabu (31/9) bursa negeri jiran libur karena sedang memperingati hari kemerdekaan Malaysia.
Alhasil, harga CPO turun hingga 45% dari level tertinggi yang tercatat akhir April tahun ini atau tepat sehari setelah larangan ekspor CPO diberlakukan oleh pemerintah Indonesia pada 29 April 2022 di mana harga CPO sempat menembus MYR 7.104/ton.
Hal inilah yang membuat dampak harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di Provinsi Riau mengalami penurunan pada setiap kelompok umur kelapa sawit. Penurunan terbesar terjadi pada kelompok umur 10 sampai 20 tahun sebesar Rp 28,29 atau mencapai 1,11% dari harga minggu lalu.
"Pembelian TBS petani di Riau untuk periode mulai 7 sampai 13 September 2022 menjadi Rp 2.523,03/kg," terang Defris Hatmaja, Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Dinas Perkebunan Riau lewat press release diterima elaeis.co, Rabu (6/9).
Menurutnya, lockdown di Tiongkok menyebabkan permintaan CPO Indonesia melandai meskipun tidak signifikan. Jika melansir dari data UN Comtrade, Tiongkok merupakan konsumen terbesar kedua setelah India pada periode 2016-2020.






Komentar Via Facebook :