Berita / Sulawesi /
Target Terbitkan 2.000 STDB, Pendataan Kebun Disosialisasikan ke Petani Sawit Lutim
Sosialisasi pendataan kebun sawit di Lutim. foto: Diskominfo-SP
Malili, elaeis.co - Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Luwu Timur (lutim), Provinsi Sulawesi Selatan, melaksanakan Sosialisasi Pendataan Kebun Sawit dengan pendanaan bersumber dari Dana Bagi Hasil (DBH) Kelapa Sawit.
Sosialisasi ini berlangsung di Aula BPP Kecamatan Burau dan dibuka Kepala DPKP Lutim, Amrullah Rasyid, mewakili Bupati Lutim. Kegiatan ini diikuti oleh perwakilan BPS Lutim, Edi Purnomo, peserta berjumlah 151 orang yang terdiri dari aparatur desa se-Kecamatan Burau, Petugas Pendata, PPL Pendamping, serta masyarakat petani sawit setempat.
Kepala Bidang Perkebunan DPKP Lutim, Muhtar menjelaskan bahwa tujuan digelarnya sosialisasi ini adalah untuk mendapatkan data dan informasi guna menjadi acuan dalam pengambilan kebijakan dan arah regulasi dalam pembangunan kelapa sawit ke depan.
“Adapun pada hasil pendataan nanti, diharapkan diterbitkan sebanyak 2.000 Surat Tanda Daftar Budidaya (STDB) pada delapan puluh tim pendata,” jelas Muhtar dalam rilis Kominfo-SP Lutim dikutip Ahad (6/10).
Kegiatan ini menghadirkan dua orang narasumber dari Perwakilan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulsel, Baba Bugis, dan Perwakilan ATR/BPN, Wandy. "Selain di Burau, sosialisasi pendataan kebun sawit rakyat ini juga akan dilaksanakan di dua kecamatan lain, yaitu Mangkutana dan Tomoni," sebutnya.
Sementara itu, Amrullah Rasyid mengatakan, pada tahun 2022 kontribusi sektor pertanian terhadap pertumbuhan ekonomi Lutim sekitar 21,49 persen. Di mana 8 persen diantaranya berasal dari perkebunan, 6 persen dari peternakan, dan sisanya berasal dari tanaman pangan, hortikultura, perikanan dan kehutanan.
“Artinya, perkebunan sangat berpengaruh besar terhadap pertumbuhan ekonomi di Luwu Timur. Ini dikarenakan 80 persen penduduknya adalah petani,” ungkap Amrullah.
Tak hanya itu, Amrullah juga menyampaikan, di tahun 2024 ini, dana yang dialokasikan untuk sektor pertanian juga bertambah.
“Alhamdulillah, anggaran untuk tahun ini naik. Yang sebelumnya Rp 43 miliar, menjadi Rp 82 miliar. Untuk itu diharapkan agar dana tersebut digunakan sebaik mungkin guna meningkatkan kesejahteraan para petani khususnya di wilayah Kabupaten Lutim,” tukasnya.







Komentar Via Facebook :