Jakarta, elaeis.co - Pusat Penelitian Kelapa Sawit menyebut bahwa kontaminasi benih Dura pada kebun kelapa sawit swadaya teramat tinggi. Mencapai 93%-97%.

"Kami melakukan penelitian ini pada 2017 di 3 provinsi di Sumatera; Riau, Jambi dan Sumatera Selatan. Kami mengidentifikasi tanaman Dura, Tenera dan Psifera," kata peneliti PPKS, Ratnawati Nurkhoiry dalam webinar ‘Menuju Perkebunan Indonesia Berkelanjutan' yang disiarkan langsung pada kanal youtube Riset Perkebunan Nusantara (RPN), kemarin. 
    
Selain berupaya mendeteksi penggunaan bibit, PPKS juga kata Ratna melakukan penelitian soal luas kepemilikan lahan kebun swadaya. 

Dari hasil penelitian itu, PPKS kemudian membagi tipe pemilikan lahan petani swadaya menjadi tiga; lahan sempit (0,5-2 ha), sedang (2,1-5,5 ha) dan luas (7-20 ha). 

Dari empat provinsi --- Aceh, Bengkulu, Sumatera Barat dan Sumatera Utara --- yang diteliti, Sumatera Barat menjadi provinsi dengan petani yang paling banyak memiliki lahan luas, mencapai 58%, Aceh 56%, Bengkulu 25% dan Sumatera Utara 15%.
 
PPKS juga melakukan penelitian soal sentimen negatif sawit di dalam negeri. Hasilnya, sentimen negatif itu ternyata paling besar di Pulau Jawa. 

"Di Kalimantan, negatif dan positifnya berimbang dan di Sumatera, sentimen negatif lebih tinggi dari positif," katanya.