https://www.elaeis.co

Berita / Iptek /

Tanaman Minyak Nabati Eropa ini Ternyata Paling Rakus Air. Sawit Gimana? 

Tanaman Minyak Nabati Eropa ini Ternyata Paling Rakus Air. Sawit Gimana? 

Hamparan ladang kanola (rapeesed). foto: abcnews


Jakarta, elaeis.co - Empat belas tahun lalu, adalah Winnie Gerbens-Leenes dan kawan-kawan membikin penelitian berjudul; The Water Footprint of Energi from Biomass: A Quantitative  Assesment and Consequeences of an Increasing Share of Bioenergy Supply.    

Asisten Profesor di University of Groningen, Belanda ini pun mengambil Ubi kayu, Kelapa, Jagung, Kelapa Sawit, Kedelai, Tebu, Bunga Matahari dan Kanola (Rapeesed) jadi objek penelitian; berapa banyak air yang dibutuhkan setiap tanaman itu untuk menghasilkan setiap Giga Joule (GJ) bioenergi (minyak).

Palm Oil Agribusiness Strategic Policy Institute (PASPI) yang dikomandani oleh Dr. Tungkot Sipayung kemudian merilis hasil penelitian itu yang hasilnya begini;   

Rapeesed membutuhkan air 184 M3, Kelapa 126 M3, Ubi Kayu 118 M3, Jagung 105 M3, Kedelai 100 M3, Bunga Matahari 87 M3, Kelapa Sawit 75 M3 dan Tebu 28 M3. 

Tidak hanya dibandingkan dengan tanaman penghasil bioenergi, dibandingkan dengan sederet tanaman hutan pun, Kelapa Sawit masih yang paling hemat air. 

Bambu dan Lamtoro butuh 3000 mm pertahun. Akasia 2400 mm pertahun, Sengon 2300 mm per tahun, Karet, Jati dan Pinus masing-masing 1300 mm per tahun, Kelapa Sawit 1104 mm per tahun dan Teh 900 mm pertahun. 

"Sebenarnya kebutuhan air untuk berbagai tanaman sudah lama diteliti oleh para ahli. Salah satunya adalah Coster (1938). Dia memakai indikator evapotranspirasi tanaman," kata Tungkot dalam Palm Journal berjudul Kebun Kelapa Sawit; Hemat Air dan Lestarikan Cadangan Air Tanah yang dirilis dua tahun lalu itu. 

Data USDA dan Oil World 2021 menyebutkan bahwa luas lahan kebun kanola di dunia sudah mencapai 35,5 juta hektar, Kedelai 127 juta hektar, sementara kebun kelapa sawit hanya sekitar 24 juta hektar.


 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :