Bengkalis, elaeis.co - Untuk mendukung percepatan pengembangan perkebunan kelapa sawit, Badan Pengelola Dana Perkebunan Sawit (BPDPKS) memberikan bantuan lewat Program Sarana dan Prasarana (sarpras) kepada para petani sawit. Sayangnya, belum semua petani sawit mengetahui bagaimana cara mendapatkan bantuan itu.

Terkait dengan hal tersebut, Pemkab Bengkalis, Riau, melaksanakan Sosialisasi Sarana dan Prasarana Perkebunan Kelapa Sawit BPDPKS, di Duri, Rabu (30/8). Kegiatan dibuka langsung oleh Bupati Kasmarni.

Dikatakan Kasmarni, Kabupaten Bengkalis merupakan salah satu daerah yang memiliki hamparan perkebunan kelapa sawit yang sangat luas di Riau. Karena itu perlu perhatian khusus agar dapat menjadi penopang perekonomian masyarakat. 

"Bengkalis memiliki lahan perkebunan kelapa sawit rakyat seluas sekitar 130.547,7 hektar dengan jumlah pekebun sebanyak 41.650 KK. Tentunya potensi ini harus kita dukung dan kita optimalkan," katanya.

Di hadapan petani kelapa sawit, khususnya yang berasal dari Kecamatan Mandau, Bathin Solapan, Pinggir, dan Talang Muandau, Kasmarni mengungkapkan bahwa tahun 2023 ini BPDPKS telah menyediakan alokasi lima paket kegiatan sarpras untuk Kabupaten Bengkalis. Yakni bantuan intensifikasi seluas 150 hektar, 100 hektar untuk jenis pembangunan jalan produksi, 1 unit alat transportasi, 2 sertifikat ISPO, dan 1 alat paska panen. 

"Semua bantuan sarpras tersebut akan diberikan kepada petani kelapa sawit melalui kelembagaan seperti kelompok tani, gabungan kelompok tani, koperasi perkebunan, dan kelembagaan lainnya," jelasnya.

Dia menegaskan bahwa Pemkab Bengkalis komitmen akan terus mendorong peningkatan produktivitas dan kualitas perkebunan kelapa sawit di Negeri Junjungan.

"Karena itu saya berpesan kepada para petani sawit di Bengkalis, manfaatkan program sarpras yang diberikan BPDPKS guna meningkatkan produksi dan produktivitas kebunnya agar lebih berkembang dan maju dalam meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan," ucapnya.