Kukar, elaeis.co - Berdasarkan data Dinas Perkebunan Kutai Kartanegara (Kukar), hampir seluruh kecamatan yang ada di Kukar sudah berdiri perusahaan kelapa sawit. Dimana luas perkebunan sawit di salah satu kabupaten di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) tersebut mencapai 445.000 hektar.

Data ini menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan terjadi di sektor perkebunan kelapa sawit di Kukar. Sayangnya, dari sisi kemitraan antara perusahaan dengan petani kelapa sawit belum berjalan maksimal.

Ketua Apkasindo Kukar, Jumadi mengatakan terdapat sejumlah hambatan untuk jalinan kemitraan. Saat ini perusahaan hanya bermitra dengan petani yang kebunnya dibangun oleh perusahaan tersebut (Plasma).

"Saat ini hubungan petani rakyat dan perusahaan hanya sebatas jual beli TBS saja. Tidak ada kerjasama atau kontrak yang terjalin. Sehingga harga sawit petani juga tidak dibeli sesuai dengan harga penetapan Disbun," ujarnya kepada elaeis.co, Rabu (17/12).

"Harapan kami kedepannya, perusahaan bisa bermitra dengan petani dalam pengelolaan kebun sawit," sambungnya.

Yang menjadi hambatan petani untuk bermitra kata Jumadi, petani tidak dapat memenuhi permintaan perusahaan yakni minimal rendemen TBS petani berada di angka 20%. Ini bisa jadi disebabkan lantaran kurangnya pengetahuan petani dalam mengelola kebun. Atau terbatasnya modal petani untuk pemeliharaan kebun tadi.

"Sudah tidak bermitra, lantaran rendemen tidak tercapai perusahaan justru memberlakukan pemotongan 3-5% buah yang petani jual ke pabrik. Ahmad juga lantaran cara panen yang salah yakni buah mengkal atau bahkan buah restan," tandasnya.