Medan, Elaeis.co - Ketua Pusat Penelitian Bioteknologi dan Bioindustri Indonesia sekaligus Ketua Umum Masyarakat Perkelapasawitan Indonesia (MAKSI), Dr Ir Darmono Taniwiryono, mengingatkan masyarakat, termasuk stakeholder sawit, memahami pentingnya warna pada minyak sawit.

“Tanpa disadari, selama ini sudah termakan klaim produsen minyak kelapa yang menyebutkan semakin jernih semakin baik,” katanya kepada Elaeis.co, kemarin sore.

Menurutnya, sawit memiliki warna merah dan kuning yang menunjukan kaya vitamin E dan betakaroten. Kandungan nutrisi itu, katanya, bisa hilang jika minyak goreng dijernihkan.

“Saya dudukkan dulu perkaranya. Konsumsi minyak merah sawit adalah kultur orang Afrika Barat yang merupakan tempat asal tanaman sawit. Kultur itu adalah kultur yang baik dan sehat, namun tidak dibawa penjajah Belanda saat menguasai Indonesia. Kita tidak dikenalkan Belanda dengan kultur yang sehat itu, ha ha ha,” urainya sambil tertawa.

Dia kembali menegaskan bahwa sawit kaya nutrisi, tapi mayoritas masyarakat tidak mengetahuinya. “Karakter asli minyak sawit adalah merah, namun oleh produsen minyak sawit nasional dibuat sebening mungkin mengekor klaim pendukung minyak kelapa. Sehingga nutrisinya hilang,” tandasnya.

“Saya saja semakin sehat setelah beberapa tahun mengonsumsi minyak merah sawit,” Direktur PT Nutri Palma Nabati, produsen minyak red virgin palm oil, itu menambahkan.