Jakarta, elaeis.co - Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) merilis Indeks Harga Pangan secara berkala setiap bulannya. 

Indeks Harga Pangan November 2023 mencapai 120,4 poin, tidak berubah dibandingkan bulan sebelumnya (mtm). Namun indeks ini 10,7 persen lebih rendah dari November 2022 (yoy).

Di bulan November 2023, indeks harga komoditas pangan dunia secara umum dilaporkan stabil. Penurunan harga sereal internasional diimbangi oleh kenaikan harga minyak nabati. Indeks Harga Sereal FAO turun 3,0 persen dibandingkan Oktober 2023. Harga gandum dunia juga turun 2,4 persen. Sedangkan harga beras dunia tetap stabil.

Sebaliknya, harga minyak nabati meningkat 3,4 persen bulan lalu didongkrak harga minyak kelapa sawit internasional yang naik lebih dari 6,0%. "Kenaikan ini terutama disebabkan oleh pembelian yang lebih aktif oleh negara-negara pengimpor utama dan produksi yang lebih rendah di negara-negara produsen utama," demikian laporan Indeks Harga Pangan FAO dikutip Senin (11/12).

Di periode yang sama, harga minyak bunga matahari dunia naik secara moderat, sementara harga minyak kedelai dan minyak rapa turun sedikit.

Indeks Harga Gula FAO naik 1,4 persen dari bulan ke bulan dipengaruhi oleh meningkatnya kekhawatiran akan ketersediaan ekspor global di tengah memburuknya prospek produksi di dua negara pengekspor utama, yakni Thailand dan India, karena kondisi cuaca kering yang parah terkait dengan peristiwa El Nino.

Indeks Harga Daging FAO turun 0,4% dari bulan Oktober. Ini mencerminkan penurunan kecil pada harga daging unggas, babi, dan sapi di dunia, yang menunjukkan bahwa pasokan ke pasar relatif stabil.