Jakarta, elaeis.co - Pemerintah Indonesia melaporkan Uni Eropa (UE) ke Organisasi Perdagangan Dunia atau WTO, karena mengenakan bea masuk atas impor asam lemak.

Asam lemak yang menggunakan minyak sawit sebagai bahan baku utama ditemukan dalam produk konsumen Indonesia, seperti kosmetik dan obat-obatan serta pelumas industri.

“Pemerintah dan eksportir Indonesia menilai kebijakan Uni Eropa melanggar ketentuan WTO,” kata Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kemendag, Budi Santoso dikutip dari Reuters, Rabu (14/2).

Budi Santoso mengatakan, pemerintah sedang menunggu tanggapan Uni Eropa mengenai hal tersebut.

Uni Eropa memberlakukan bea masuk atas impor asam lemak Indonesia pada Januari 2024 antara 15,2% dan 46,4%. Itu dilakukan karena dianggap merugikan industri Eropa.

Uni Eropa menilai penerapan bea masuk akan membantu dan memastikan persaingan yang adil antara asam lemak Indonesia dengan asam lemak yang diproduksi secara lokal.

Permintaan konsultasi oleh Indonesia adalah langkah pertama dalam perselisihan formal di WTO. Pada tahap ini, kedua negara diberikan waktu sekitar 60 hari untuk menyelesaikan perbedaan pendapat, sebelum panel keputusan resmi dibentuk WTO.