Berita / Nusantara /
BPDP Gandeng LPP Agro Nusantara, Petani Sawit Kini Bisa Panen Maksimal
BPDP bersama Ditjenbun meluncurkan Program Pengembangan SDM Perkebunan sawit. Dok.Istimewa
Jakarta, elaeis.co - Produktivitas perkebunan sawit rakyat selama ini masih menjadi perhatian serius. Produksi Crude Palm Oil (CPO) dari kebun swadaya rata-rata hanya tiga hingga empat ton per hektar per tahun, jauh di bawah produktivitas kebun milik perusahaan swasta maupun BUMN.
Salah satu faktor utama adalah keterampilan dan kompetensi petani sawit yang perlu ditingkatkan.
Menjawab tantangan ini, Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) bersama Direktorat Jenderal Perkebunan (Ditjenbun) meluncurkan Program Pengembangan SDM Perkebunan Kelapa Sawit.
Program ini didanai dari pungutan ekspor sawit dan mencakup berbagai kegiatan strategis, mulai dari peremajaan sawit rakyat, penguatan sarana prasarana, penelitian, hingga hulu-hilir industri sawit.
Untuk memastikan program ini berjalan efektif, BPDP menggandeng LPP Agro Nusantara sebagai mitra fasilitator pelatihan petani. Sejak 2016, LPP Agro Nusantara dikenal memiliki rekam jejak panjang dalam meningkatkan keterampilan tenaga kerja perkebunan, baik pada aspek teknis maupun manajerial.
“Melalui pelatihan ini, petani tidak hanya memahami teori, tetapi juga mampu mempraktikkannya langsung di kebun masing-masing. Materi yang disampaikan mencakup budidaya sawit berkelanjutan, panen dan pascapanen, pengelolaan kelembagaan, administrasi keuangan, hingga pemetaan lokasi perkebunan,” jelas Pranoto Hadi Raharjo, Direktur LPP Agro Nusantara, Jumat (12/9).
Program pelatihan tahun ini menargetkan 10.786 peserta dari 17 provinsi penghasil sawit. Dari jumlah tersebut, LPP Agro Nusantara mendapat mandat melatih 2.066 peserta, meningkat dari 1.339 peserta pada 2024. Pelatihan digelar dalam 71 kelas, mencakup 11 jenis pelatihan teknis dan manajerial, tersebar di sembilan provinsi termasuk Sumatera Utara, Riau, Jambi, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sumatera Barat, Papua Barat, dan Sulawesi Barat.
Menurut Mohammad Alfansyah, Direktur Penyalur Dana Sektor Hilir BPDP, tujuan utama program ini adalah menyiapkan sumber daya manusia yang kompeten agar dapat memenuhi standar industri sawit berkelanjutan.
“Investasi pada pengembangan SDM merupakan langkah strategis untuk membangun masa depan perkebunan Indonesia yang tangguh, inklusif, dan berkelanjutan,” katanya.
Baginda Siagian, Direktur Tanaman Kelapa Sawit dan Aneka Palma Ditjenbun, menambahkan, peserta pelatihan dipilih melalui Data Rekomendasi Teknis (Rekomtek) dari Dinas Perkebunan setempat.
Dengan mekanisme ini, peserta yang mengikuti pelatihan adalah mereka yang paling membutuhkan peningkatan kapasitas untuk memaksimalkan hasil panen.
Melalui kolaborasi antara BPDP, Ditjenbun, dan LPP Agro Nusantara, diharapkan produktivitas sawit rakyat bisa meningkat signifikan. Petani yang terampil tidak hanya mampu meningkatkan hasil panen, tetapi juga memahami tata kelola perkebunan secara berkelanjutan, sehingga kesejahteraan masyarakat di sekitar perkebunan sawit juga meningkat.
Dengan strategi pengembangan SDM ini, masa depan industri sawit Indonesia yang inklusif dan produktif menjadi lebih nyata, sekaligus memastikan sumber daya alam dimanfaatkan secara optimal dan berkelanjutan.







Komentar Via Facebook :