https://www.elaeis.co

Berita / Nusantara /

Istri Petani Kelapa Sawit Bisa Perkuat Modal dengan UMi

Istri Petani Kelapa Sawit Bisa Perkuat Modal dengan UMi

Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Bengkulu, Syarwan


Bengkulu, elaeis.co - Banyak istri petani kelapa sawit memiliki usaha mikro namun sulit mengakses pembiayaan di bank untuk mengembangkan usaha. Sebagsi jalan keluar, mereka bisa mengajukan pinjaman kredit ultra mikro (UMi).

Pemerintah telah menyalurkan kredit UMi dalam rangka membantu melesatkan kinerja sektor usaha mikro. Pinjaman tersebut hanya diberikan kepada pelaku usaha mikro yang belum bankable dan rentan.

Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Bengkulu, Syarwan mengatakan, penyaluran UMi di Bengkulu hingga 31 Oktober lalu mencapai Rp 50,78 miliar kepada 10.492 pelaku usaha mikro. Dari ribuan pelaku usaha mikro tersebut, diantaranya adalah istri petani kelapa sawit yang memiliki usaha mikro.

"Siapa saja boleh pinjam UMi, mau dia istri petani kelapa sawit atau ibu rumah tangga bisa, asalkan dia punya usaha mikro seperti jualan makanan, minuman atau usaha kerajinan," kata Syarwan, kemarin.

Setiap pelaku usaha mikro yang mengajukan pinjaman UMi akan mendapatkan modal usaha hingga Rp 10 juta."

Kredit ultra mikro berperan strategis karena mendukung pembiayaan bagi pelaku usaha mikro dengan karakter segmen yang belum bankable dan rentan. Makanya kita minta itu diperkuat, karena masih banyak yang belum dapat juga," kata Syarwan.

Menurutnya, kelompok yang bekum bankable ini perlu segera ditolong guna menjaga keberlanjutan usaha. Dengan demikian, lanjutnya, maka ke depannya juga diharapkan dapat menekan peningkatan angka kemiskinan dan pengangguran akibat pelemahan ekonomi.

"Kalau UMKM bangkit maka angka kemiskinan dan pengangguran juga rendah," ujarnya.

Ia menjelaskan, program UMi diperuntukan untuk masyarakat berpenghasilan rendah atau masih memiliki potensi ekonomi yang sama sekali tidak terjangkau kredit perbankan atau lembaga keuangan lainnya. Bberdasarkan data BPS, jumlah penduduk miskin di Bengkulu sampai dengan Maret 2022 mencapai 297,23 ribu lebih.

"Pemerintah terus melakukan upaya untuk mengurangi tingkat kemiskinan melalui berbagai program yang dibiayai APBN, termasuk program pembiayaan UMi," tuturnya.

Ia menambahkan, program pembiayaan UMi mulai dilaksanakan di tahun 2017 silam. Program ini diamanahkan Menteri Keuangan kepada Ditjen Perbendaharaan dan oleh Direktur Jenderal Perbendaharaan didelegasikan kepada Direktorat Sistem Manajemen Investasi.

Penyalurannya kepada masyarakat dilakukan oleh BLU Pusat Investasi Pemerintah lewat 3 lembaga penyalur. Yaitu PT Pegadaian, PT Permodalan Nasional Madani, dan PT Bahana Artha Ventura.

"Kita sangat berharap masyarakat khususnya pelaku usaha mikro di Bengkulu bisa memanfaatkan kredit ini," tutupnya.
 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :