https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

Bank Sumsel Babel Salurkan KUR Rp 1,2 Triliun, Terbanyak untuk Sawit

Bank Sumsel Babel Salurkan KUR Rp 1,2 Triliun, Terbanyak untuk Sawit

Perkebunan sawit menjadi penyerap dana KUR terbesar di Bank Sumsel Babel. foto: Disbun Sumsel


Palembang, elaeis.co - Akses pembiayaan modal bagi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) melalui penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) turut menjadi penopang pertumbuhan ekonomi di wilayah Sumatra Selatan (Sumsel) dan Bangka Belitung.

Hingga pertengahan November 2024, Bank Sumsel Babel telah menyalurkan Rp 1,2 triliun dana KUR kepada petani dan pelaku usaha di berbagai sektor pertanian dan perkebunan.

"Peran perbankan daerah dalam akses pembiayaan berkontribusi terhadap efisiensi, kesejahteraan petani, dan mendorong peningkatan aset hingga stabilitas bisnis," kata Direktur Utama Bank Sumsel Babel, Achmad Syamsudin, dalam keterangan resmi dikutip Ahad (24/11).

Dia mengungkapkan, berdasarkan komoditasnya, distribusi KUR terbesar adalah untuk kelapa sawit dengan porsi mencapai 23,78%. Disusul karet dan getah lainnya sebesar 13,98%, padi 7,17%, dan perkebunan kopi 6,86%.  

"Kelapa sawit menjadi sektor dengan kontribusi tertinggi karena potensi ekonominya yang besar," jelasnya.

Berdasarkan wilayahnya, penyaluran KUR Bank Sumsel Babel terbesar adalah untuk Provinsi Sumatera Selatan, yakni mencapai 90,27%. Untuk Provinsi Bangka Belitung tercatat sebesar 9,15 % dan wilayah Jakarta 0,58%.  

"Kami bekerja sama dengan asosiasi pertanian dan perkebunan untuk memfasilitasi pembiayaan kredit sekaligus memberikan edukasi kepada petani," sebutnya.

Ditambahkannya, edukasi bertujuan untuk memastikan peningkatan kualitas produk, stabilisasi harga, dan efisiensi dalam pengelolaan komoditas dari hulu ke hilir.  

Salah satu dampak positifnya adalah kenaikan harga TBS kelapa sawit di Sumsel, pada Oktober 2024 mencapai Rp 3.268,87/kg atau naik Rp 136,97 dari bulan sebelumnya. Kenaikan ini menunjukkan kontribusi signifikan dari upaya sinergi antara perbankan dan sektor perkebunan.  

"Kami tidak hanya menyalurkan pembiayaan, tetapi juga memberikan pelatihan dan mendukung keberlanjutan usaha petani melalui inovasi dan stabilitas harga," jelasnya.


 

Komentar Via Facebook :