Sumsel, elaeis.co - Ayah dua anak ini nampak senang setelah kemarin, Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto mengumumkan bahwa mulai hari ini minyak goreng (migor) yang mendapat subsidi cuma yang curah; Rp14 ribu per liter. Sementara yang kemasan menyesuaikan harga pasar. 

Muhammad Yunus senang lantaran dengan skema semacam itu potensi harga Tandan Buah Segar (TBS) petani akan semakin meroket. 

"Soalnya tidak ada lagi beban yang musti ditanggungkan oleh perusahaan. Misalnya kewajiban 20% dalam negeri dan harga dalam negeri yang dipatok," urai Sekretaris DPW Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Sumatera Selatan ini saat berbincang dengan elaeis.co tadi siang. 

Hanya saja lelaki 55 tahun ini jadi khawatir soal sumber duit untuk mensubsidi minyak goreng curah tadi. Sebab yang dia dengar, duit mensubsidi migor curah itu berasal dari kocek Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS). 

"Saya khawatir duit subsidi itu bersumber dari duit program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR). Di satu sisi program ini belum berjalan maksimal walau paling berpengaruh pada program sawit berkelanjutan nasional," katanya.

Nah biar PSR tidak terganggu, "Saran saya duit subsidi migor itu diambil saja dari pos biodiesel. Soalnya selama ini anggaran terbesar di BPDPKS itu ya anggaran biodiesel. Lalu, perlu juga dibikin tenggat waktunya, sampai kapan duit subsidi migor itu dari BPDPKS," katanya.