Bengkulu, elaeis.co - Tandan kosong kelapa sawit (TKKS) merupakan limbah yang jumlahnya sangat melimpah di pabrik kelapa sawit. Limbah ini sebenarnya bisa diolah menjadi produk bernilai ekonomi tinggi, diantaranya biogas dan listrik yang ramah lingkungan.

Sayangnya, di Bengkulu, salah satu sentra sawit di Sumatera, potensi TKKS sebagai sumber energi belum dimanfaatkan secara maksimal. 

Ahyan Endu, mantan Kadis ESDM Provinsi Bengkulu, mengatakan, salah satu alasan mengapa TKKS belum dimanfaatkan untuk sumber energi adalah biaya pengolahan yang tinggi. Untuk menghasilkan 4,5 liter gas, diperlukan investasi sekitar Rp 7 juta. Hal ini menjadi tantangan serius bagi banyak pihak, terutama di daerah dengan sumber daya terbatas.

"Banyak TKKS di Bengkulu belum dimanfaatkan maksimal menjadi biogas dan listrik karena biaya pembangunan infrastruktur yang cukup mahal," katanya, Senin (25/9).

Baca Juga: Banyak Pemilik Jual Kebunnya ke Perusahaan Sawit, Begini Dampaknya

Untuk memaksimalkan pemanfaatan TKKS, menurutnya, kerja sama dengan investor adalah langkah yang cukup bijaksana. "Dengan keterlibatan investor, tidak hanya biaya infrastruktur yang dapat ditangani dengan lebih baik, tetapi juga pengelolaan sumber daya dan produksi energi yang lebih efisien," ujarnya.

Salah satu pemangku kepentingan yang belum sepenuhnya memanfaatkan potensi TKKS adalah pabrik kelapa sawit itu sendiri. Meskipun pabrik memiliki akses langsung ke sumber daya ini, nakun belum mengeksplorasi potensi sepenuhnya. 

"Padahal TKKS sebenarnya bisa menjadi kesempatan untuk mengurangi biaya operasional pabrik dan mendukung energi terbarukan, tapi itu terlewatkan," ujarnya.

Dia juga menyarankan pemerintah daerah (pemda) memberikan insentif dan dukungan kebijakan untuk mendorong pemanfaatan TKKS sebagai sumber energi terbarukan. "Agar investor lebih termotivasi untuk berinvestasi untuk pengolahan TKKS menjadi biogas dan listrik," katanya.

"Selama ini TKKS sering diabaikan karena dianggap limbah. Padahal kita bisa mengubahnya menjadi sumber energi terbarukan yang bermanfaat bagi lingkungan dan perekonomian," pungkasnya.