Pekanbaru, elaeis.co - Rombongan petani sawit dari Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara), Jumat (17/5), mengunjungi kantor Dinas Perkebunan (Disbun) Provinsi Riau di Jalan Cut Nyak Dien, Pekanbaru. 

Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan Disbun Riau Defris Hatmaja menyebutkan, ada 12 petani sawit yang tergabung dalam Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Kaltara ikut dalam rombongan itu.

Baca Juga: Harga Disbun Naik, Sejumlah PKS di Riau Malah Turunkan Harga TBS

"Kami menyambut baik kunjungan teman-teman petani sawit dari Kaltara. Bahkan tadi Pak Kadis langsung ikut menyambut mereka dan memberikan pemaparan," ungkapnya kepada elaeis.co.

Menurutnya, para petani sawit itu sengaja bertandang untuk menimba ilmu dari Disbun Riau terkait penetapan harga tandan buah segar (TBS) sawit. 

Baca Juga: Impor Pupuk Riau Meningkat, Selama 2024 Tembus USD 121,30 Juta

"Mereka studi banding karena Riau sudah menetapkan harga TBS untuk mitra swadaya, di sana kan belum. Jadi kita jelaskan juga ke mereka apa-apa saja yang harus dilengkapi dan harus dilakukan. Kita sharing-lah dengan mereka," jelasnya. 

Indeks K yang menjadi instrumen penting dalam penetapan harga TBS sawit juga menjadi pembahasan dalam pertemuan itu. 

"Mereka bertanya, apa tips dan triknya kenapa Riau Indeks K nya tinggi terus dibandingkan Kaltara," ujarnya. 

Baca Juga: Nilai Ekspor Riau Melorot Lebih 6 Persen

Dia menambahkan bahwa setelah pertemuan ini, Apkasindo Kaltara akan mengusulkan kepada Disbun Kaltara agar mengadopsi cara penetapan harga TBS sawit mitra plasma dan swadaya di Riau. "Mereka juga berencana mengundang kita langsung memberi pemaparan di sana," pungkasnya.