https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

NTP Perkebunan Rakyat Naik, Petani Sawit di Bengkulu Merasakan Kesejahteraan Lebih Baik

NTP Perkebunan Rakyat Naik, Petani Sawit di Bengkulu Merasakan Kesejahteraan Lebih Baik

Kepala BPS Provinsi Bengkulu, Win Rizal


Bengkulu, elaeis.co  - Hasil pemantauan harga-harga perdesaan di Provinsi Bengkulu pada Januari 2024 menunjukkan tren positif bagi petani sawit. Hal tersebut tentu membuat Nilai Tukar Petani (NTP) Subsektor Perkebunan Rakyat naik sebesar 1,76 persen dari 172,13 pada Desember 2023 menjadi 175,17 pada Januari 2024. Kenaikan ini menjadi indikator meningkatnya kesejahteraan bagi para petani sawit di wilayah ini.

Menurut Kepala BPS Provinsi Bengkulu, Win Rizal, naiknya NTP subsektor Perkebunan Rakyat mengindikasikan bahwa harga yang diterima oleh petani sawit lebih besar dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan. 
"Ini adalah salah satu indikator positif bahwa kesejahteraan petani sawit di Bengkulu mengalami peningkatan," ujar Win Rizal kepada elaeis.co, Kamis 1 Februari 2024.

Naiknya NTP subsektor Perkebunan Rakyat disebabkan oleh kenaikan harga TBS kelapa sawit pada Januari 2024. Harga TBS kelapa sawit tercatat mencapai Rp 2.209 per kilogram, meningkat dari rata-rata Rp 2.150 per kilogram pada Desember 2023. Kenaikan harga TBS kelapa sawit secara langsung berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan petani sawit di Provinsi Bengkulu.
"Harga TBS kelapa sawit meningkat, jadi tentu saja berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan petani sawit di Provinsi Bengkulu," tuturnya.

Win menambahkan, naiknya harga TBS kelapa sawit tersebut terlihat dari naiknya NTP subsektor Perkebunan Rakyat di Bengkulu. Hal itu mengindikasikan bahwa petani sawit mampu mendapatkan keuntungan yang lebih besar dari hasil panennya.
"Naiknya NTP subsektor Perkebunan Rakyat di Bengkulu mengindikasikan bahwa petani sawit mampu mendapatkan keuntungan yang lebih besar dari hasil panennya," imbuhnya.

Meski demikian, Win juga menekankan pentingnya menjaga keberlanjutan peningkatan ini. Sebab jika hal ini tidak dijaga maka kesejahteraan petani sawit juga ikut terancam.
"Kita perlu memastikan bahwa faktor-faktor pendukung, seperti peningkatan produktivitas dan pengelolaan yang baik, terus dijaga agar kesejahteraan petani sawit dapat berkelanjutan," kata Win.

Para petani sawit di Bengkulu menyambut baik kabar ini. Ahmad (38), seorang petani sawit di Kabupaten Bengkulu Utara mengatakan, akan lebih bersemangat bekerja. Sehingga membuat produktivitas kelapa sawit meningkat dan membuat harga TBS kelapa sawit tetap stabil.
"Kenaikan NTP membuat kami lebih bersemangat untuk terus bekerja keras. Semoga harga TBS kelapa sawit tetap stabil atau bahkan meningkat di bulan-bulan mendatang," ujar Ahmad.

Meski begitu, Ahmad mengaku, dibutuhkan peran pemerintah dan pihak terkait dalam menciptakan kebijakan yang mendukung kesejahteraan petani sawit juga menjadi kunci keberhasilan. Diharapkan, tren positif ini dapat berlanjut dan memberikan dampak positif bagi ekonomi dan kesejahteraan masyarakat petani sawit di Provinsi Bengkulu.
"Untuk menjaga harga TBS kelapa sawit tentu saja membutuhkan peran pemerintah, salah satunya menciptakan kebijakan yang mendukung kesejahteraan petani sawit agar memberikan dampak positif bagi ekonomi dan kesejahteraan masyarakat," pungkasnya.

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :