Bengkulu, elaeis.co - Ketua Kanopi Bengkulu, Ali Akbar, mengungkapkan hasil observasi dan penelitian terhadap kontribusi perusahaan besar swasta (PBS) kelapa sawit di Provinsi Bengkulu. Ternyata selama ini sangat sedikit perusahaan yang membantu masyarakat di sekitar wilayah operasionalnya.

"Ini membuktikan bahwa kehadiran perusahaan kelapa sawit tidak sepenuhnya membawa manfaat dan memberikan kesejahteraan bagi masyarakat setempat," katanya.

Mirisnya, katanya, beberapa perusahaan kelapa sawit justru berdampak buruk bagi masyarakat setempat. "Ada beberapa perusahaan yang mempekerjakan pekerja dari luar Bengkulu sehingga mengurangi kesempatan kerja bagi masyarakat setempat. Selain itu, mereka juga melakukan pengrusakan lingkungan dan lahan milik masyarakat," bebernya.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Bengkulu, Safnizar SHut menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan pengawasan terhadap perusahaan kelapa sawit di daerah tersebut.

"Namun kami masih membutuhkan dukungan dari berbagai pihak untuk memastikan bahwa perusahaan-perusahaan tersebut mematuhi aturan yang berlaku," ujarnya.

Sementara itu, Ketua DPW Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Bengkulu, Jakfar juga menilai perusahaan-perusahaan kelapa sawit masih minim kontribusi bagi masyarakat setempat.

"Memang benar perusahaan kelapa sawit sudah memberikan kesempatan kerja bagi masyarakat setempat dan membantu meningkatkan perekonomian daerah. Ada juga yang memberikan bantuan sosial. Namun kita tidak bisa hanya melihat dari segi kesempatan kerja dan bantuan sosial. Harus dilihat juga dampaknya terhadap peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat," ujarnya.

Ali dan Jakfar berharap instansi terkait lebih memperketat pengawasan terhadap perusahaan kelapa sawit di Bengkulu. "Harus lebih tegas dalam menegakkan aturan. Tujuannya untuk memastikan bahwa perusahaan-perusahaan tersebut benar-benar memberikan manfaat bagi masyarakat setempat, tidak cuma mengejar untung," pungkasnya.