Bengkulu, elaeis.co - Meski kerap dirazia, truk sawit Over Dimension Over Load (ODOL) masih terus berseliweran di jalanan di Provinsi Bengkulu.

Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Bengkulu, Bambang Agus Supra Budi menjelaskan, truk sawit ODOL memiliki dimensi yang melebihi batas standar yang diatur oleh peraturan di sektor perhubungan. Karena ukuran yang terlalu besar dan bobot yang terlalu berat, akibatnya truk sulit untuk dikendalikan oleh para pengemudi terutama di jalan-jalan yang sempit dan berliku.

"Itu sebabnya penggunaan truk sawit ODOL dilarang," kata Bambang, Jumat (2/6).

Bambang menambahkan, beban berlebih yang ditanggung oleh truk ODOL menyebabkan jalan menjadi cepat rusak. "Ini meningkatkan biaya pemeliharaan infrastruktur yang harus ditanggung oleh pemerintah daerah," tukasnya.

Tidak hanya merusak jalan, kehadiran truk ODOL juga membahayakan keselamatan pengguna jalan lainnya. "Pengemudi dan pemilik truk harus mematuhi batas berat dan dimensi yang ditentukan oleh undang-undang. Kendaraan mereka juga harus dilengkapi dengan perangkat keselamatan yang diperlukan seperti jaring penutup bak," tukasnya.

Terkait dengan pengawasan, pihaknya akan terus melakukan penegakan hukum terhadap truk sawit ODOL yang membandel. "Sanksinya diantaranya penalti dan pencabutan izin operasional," sebutnya.

"Keamanan pengguna jalan dan kelancaran transportasi adalah prioritas utama," tambahnya.

Dia meminta masyarakat melaporkan keberadaan truk sawit ODOL kepada pihak berwenang. "Kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat diharapkan dapat mengurangi jumlah truk sawit ODOL," ujarnya.