Berita / Serba-Serbi /
Masyarakat Harus Lebih Melek Media Digital, Tak Terkecuali Petani Sawit
Abbas Abdurrahman, Relawan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Riau.(Dok)
Rohul, elaeis.co - Dewasa ini dunia digital sudah memasuki semua lini kehidupan masyarakat. Tentu masyarakat juga dituntut untuk lebih paham tentang media dan digital.
Pemahaman tentang media digital juga perlu dimiliki oleh petani kelapa sawit. Dimana sekitar 20% masyarakat Indonesia bergantung pada perkebunan kelapa sawit.
"Pengetahuan akan ekosistem digital akan sangat membantu petani kelapa sawit. Nah literasi digital manjadi salah satu cara kita untuk mengedukasi masyarakat," ujar Abbas Abdurrahman, Relawan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Riau yang menjadi narasumber pada gelaran Literasi media dan Digital Petani sawit di Desa Pasir Utama, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), Kamis (12/6) kemarin.
Melalui kegiatan bertajuk "Bijak Menggunakan Teknologi Digital Dalam Menunjang Kehidupan Petani Kelapa Sawit" pihaknya kenalkan 4 pilar literasi digital. Mulai dari Digital Skill atau kecakapan digital, Digital Safety atau keamanan digital, Digital Culture atau budaya digital, dan Digital Ethic atau etika digital.
"Keempat pilar ini yang kita sampaikan kepada peserta untuk lebih kenal lagi dengan dunia digital. Diharapkan peserta lebih cakap digital, setidaknya bisa mengamankan data dan informasi pribadi, serta mengerti bagaimana berbudaya dan bersosialisasi di media sosial," bebernya.
Petani juga kudu bijak menggunakan media sosial. Mengerti seperti apa dan mempu menyaring informasi palsu serta tidak ikut memproduksi apalagi menyebarkannya.
"Terkait berbagai infomasi yang beredar mengenai Kelapa Sawit, setelah mengikuti kegiatan ini peserta tentu bisa lebih bijak menghadapinya. Dapat menilai kampanye hitam mengenai kelapa sawit dan informasi positif tentang komoditi andalan indonesia itu," ungkapnya.
Bukan hanya disitu, petani dapat menggunakan media digital untuk mencari informasi menambah wawasan mengenai dunia perkebunan kelapa sawit. Misalnya mengenai benih unggul, seluk beluk peremajaan, sarana dan prasarana untuk perawatan hingga program yang digelontorkan pemerintah lewat Badan Pengelolaan Dana Perkebunan (BPDP).
"Petani harus melek teknologi. Saat ini hampir semua program yang dihadirkan pemerintah melalui BPDP, dihadirkan secara online. Artinya untuk mengikuti program itu petani tentu petani harus paham dulu media digital," tandasnya.







Komentar Via Facebook :