Aek Kanopan, elaeis.co - Banyak petani sawit di Kabupaten Labuhanbatu Utara (labura), Sumatera Utara, heran menyaksikan penurunan harga Tandan Buah Segar (TBS) sawit akhir-akhir ini. Sebab, produksi TBS belum pulih karena hampir semua kebun petani sawit mengalami trek.

Di beberapa desa, penurunan produksi kebun petani sawit ada yang mencapai hingga 60% dari kondisi normal. Biasanya, di saat pasokan seret, harga TBS sawit cenderung naik. Tapi kali ini yang terjadi justru sebaliknya.

Baca Juga: Anjlok Rp 135 Harga CPO Hasil Tender PT KPBN Periode 16 Mei 2024

Terjadinya penurunan harga TBS sawit diakui oleh Humas PT Multi Agro Sumatera Jaya (MASJ), Supriadi Rahayu. Menurutnya, harga pembelian TBS di pabrik kelapa sawit (PKS) PT MASJ yang beroperasi di Kecamatan Kualuh Hulu, mengalami penurunan sebesar Rp 30 selama lima hari terakhir.

"Hari ini harga TBS terbaru di PKS PT MASJ Pulodogom Rp 2.150/kg," katanya, Kamis (16/5).

Menurutnya, PKS terpaksa menurunkan harga pembelian TBS sawit karena terimbas oleh fluktuasi harga minyak sawit mentah atau CPO di pasar global. "Penurunan harga TBS ini disebabkan turunnya harga CPO," jelasnya.

Baca Juga: Harga CPO Naik, Pabrik Kelapa Sawit di Bengkulu Belum Naikkan Harga TBS

Dia menegaskan bahwa perusahaan tidak mempermainkan harga TBS. "Kami juga berharap dalam beberapa hari ini harga TBS yang dibeli dari masyarakat bisa kembali naik," tambahnya.