https://www.elaeis.co

Berita / Kalimantan /

Dua Perusahaan Kelas Dunia Jalankan Program Smallholders Hub Pertama Di Kalimantan

Dua Perusahaan Kelas Dunia Jalankan Program Smallholders Hub Pertama Di Kalimantan

Smallholders Hub Musim Mas melatih Penyuluh Peluh Pertanian Lapangan (PPL) dalam praktik agrikultur yang baik dan berkelanjutan. foto: dok. Sinar Mas


Jakarta, elaeis.co – Musim Mas Group dan Bunge Limited (NYSE: BG) mengumumkan kolaborasi bersama dengan menghadirkan program Smallholders Hub di Sambas, Kalimantan Barat. Kerjasama yang didanai bersama oleh Bunge dan Musim Mas ini akan berlangsung hingga 2025, yang bertujuan untuk mempromosikan penerapan praktik-praktik perkebunan berkelanjutan di kalangan petani swadaya.

Training of Trainers: Smallholders Hub merupakan program Musim Mas untuk memberdayakan petani swadaya melalui pelatihan. Program ini melatih Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) di daerah-daerah di mana program dijalankan, kemudian para PPL ini membagikan keahlian mereka ke petani swadaya di desa binaannya. Seiring berjalannya waktu, pendampingan yang dilakukan para PPL tersebut secara efektif akan mendukung peningkatan kapabilitas petani swadaya untuk jangka panjang.

Proyek di Sambas ini merupakan Smallholders Hub yang ke enam di Indonesia dan menjadi yang pertama di Pulau Kalimantan. Kolaborasi ini menargetkan 1.000 petani swadaya untuk dilatih sebagai upaya untuk produksi minyak kelapa sawit berkelanjutan. Meskipun Kalimantan Barat hanya menyumbang 5% terhadap basis pasokan Musim Mas, hal ini merupakan bagian integral dari strategi pengadaan berkelanjutan secara keseluruhan.

Pelatihan pada program ini mencakup praktik-praktik agrikultur yang baik, manajemen usaha, pengelolaan keuangan, dan edukasi mengenai NDPE (No Deforestation, No Peat, No Exploitation) dalam produksi kelapa sawit. Program ini akan membantu petani swadaya dalam meningkatkan hasil dan pendapatan dari lahan pertanian mereka yang sudah ada, meningkatkan pemahaman petani tentang dampak lingkungan dari kegiatan perkebunan,  serta mendorong praktik-praktik yang bertanggung jawab. Mengingat sebagian besar deforestasi terjadi di luar wilayah konsesi perusahaan, maka program seperti ini sangat penting.

Lebih jauh lagi, program ini juga memfasilitasi petani swadaya terhadap akses pasar dan meningkatkan kesadaran akan program sertifikasi seperti Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO), dan Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO).

Kolaborasi ini juga selaras dengan Roadmap Sektor Pertanian Menuju 1,5°C yang dicanangkan oleh Tropical Forest Alliance. Roadmap ini dirancang untuk menghentikan deforestasi untuk lahan komoditas, sejalan dengan target penurunan suhu sebesar 1,5 derajat, seraya meningkatkan kesejahteraan petani swadaya, dan mendukung transformasi sektor ini menuju manajemen penggunaan lahan hutan yang positif.

Baik Bunge maupun Musim Mas telah menandatangani roadmap tersebut untuk aksi iklim global, dan berkomitmen untuk mendukung transformasi di sektor ini menuju pengelolaan penggunaan lahan hutan yang positif. “Bunge berupaya menjadi mitra solusi berkelanjutan pilihan bagi produsen dan pelanggan,” ungkap Ben Vreeburg, Bunge Senior Director of Sustainability melalui media rilis dikutip Jumat (17/11).

“Kami percaya, bersama dengan para pemasok dan pelanggan utama, kami akan membangun rantai pasok berkelanjutan dengan berbagi pengetahuan dan pengalaman kami untuk mendukung petani swadaya meningkatkan produktivitas, profitabilitas, dan keberlanjutan bisnis mereka. Dengan menerapkan praktik pertanian berkelanjutan, petani swadaya dapat meningkatkan hasil panen mereka dan mengurangi keinginan mereka untuk ekspansi ke kawasan hutan," tambahnya.

Bunge dan Musim Mas percaya bahwa kolaborasi sektor industri yang lebih luas sangat penting dalam mengatasi dampak pertanian terhadap iklim dan memberdayakan petani swadaya sebagai bagian dari solusi.

Dalam kerjasama ini, Musim Mas memanfaatkan pengalamannya dalam mengembangkan dan melaksanakan program pemberdayaan petani swadaya yang telah melibatkan lebih dari 42.000 petani swadaya sejak memulai programnya pada tahun 2015. Termasuk kemitraan penting dengan International Finance Corporation (IFC) yang merupakan anggota Grup Bank Dunia.

“Untuk menghasilkan dampak yang berjangka panjang, kita perlu menunjukkan komitmen dan bekerja sama dengan pendekatan berbasis lanskap. Kami berharap dapat bekerja sama dengan Bunge di wilayah Sambas dan memberikan kontribusi yang bermanfaat,” ujar Olivier Tichit, Director of Sustainability, Grup Musim Mas.

Bunge sendiri juga memiliki pengalaman dalam mendukung petani swadaya melalui inisiatif ILHAM (Inisiatif Lestari untuk Hasil Agrikultur Mapan) yang berfokus pada peningkatan praktik-praktik pengelolaan pertanian, penerapan program pupuk jangka panjang, dan pemenuhan persyaratan keberlanjutan. Melalui kolaborasi ini, Musim Mas berharap dapat memanfaatkan pengetahuan dan pengalaman Bunge, serta meningkatkan serta memperluas program di Sambas.


 

Komentar Via Facebook :