Berita / Kalimantan /
Peringati Hari Pangan Sedunia, Mapala Gramenia ULM Demo Tuntut 7 Hal ini ke Pemerintah
Mapala Gramenia Fakultas Pertanian ULM berunjuk rasa memperingati Hari Pangan Sedunia. foto: Polres Banjarbaru
Banjarbaru, elaeis.co – Mahasiswa Pecinta Alam (mapala) Gramenia Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarbaru, Kalimantan Selatan (kalsel) melakukan aksi unjuk rasa dalam rangka memperingati Hari Pangan Sedunia yang jatuh setiap tanggal 16 Oktober.
Puluhan mahasiswa tersebut berkumpul di Bundaran Simpang Empat Kota Banjarbaru untuk menyampaikan pandangan mereka terkait isu-isu keberlanjutan dan keberagaman pangan serta bidang pertanian maupun perkebunan. Para Mahasiswa juga melakukan aksi teatrikal dengan membawa poster-poster bertuliskan tuntutan mereka. Selain itu para peserta aksi juga membentangkan spanduk bertuliskan “PULIHKAN KALSEL”.
Dalam demonstrasi tersebut para mahasiswa menyampaikan sejumlah tuntutan antara lain:
- mendesak pemerintah untuk menurunkan harga pupuk dan segala macam obat baik pertanian maupun perkebunan sawit serta memberikan akses yang mudah kepada petani
- mendesak pemerintah untuk segera menyelesaikan konflik warga dengan perusahaan perusak lingkungan yang menyebabkan rusaknya lahan kelola rakyat
- mendesak pemerintah untuk melakukan perbaikan dan pemulihan kepada para petani yang lahannya terdampak bencana alam ataupun bencana yang dibuat perusahaan perusak lingkungan
- mendesak Gubernur Kalimantan Selatan untuk membuat regulasi yang jelas untuk mengatur harga jual bahan pangan hasil dari perkebunan dan pertanian yang berpihak kepada para petani
- Mabes Polri dan Kapolda Kalimantan Selatan harus segera melakukan penegakan hukum terhadap perusak lingkungan, khususnya pertambangan dan perkebunan sawit, dan kejahatan lingkungan yang menimbulkan kerusakan pada lahan masyarakat
- mendesak pemerintah untuk berkomitmen dan melaksanakan peningkatan kualitas dan kuantitas bahan pangan
- pemerintah harus menghentikan izin baru pada korporat perusak lingkungan, izin sering kali menyebabkan kerusakan lingkungan yang berakibat pada kelangkaan bahan pangan
Selain melakukan orasi, dalam aksi ini para mahasiswa juga membagikan sebanyak 400 bungkus sayur-sayuran segar kepada masyarakat yang melintas di sekitaran Bundaran Simpang 4.
Pastikan aksi penyampaian pendapat di muka umum berlangsung tertib dan kondusif, Kepolisian Resor Banjarbaru melaksanakan pengamanan secara terbuka dan tertutup.
Kapolres Banjarbaru, AKBP Dody Harza Kusumah, melalui Kasat Samapta Polres Banjarbaru AKP Siswadi mengatakan bahwa pihaknya mendukung aksi para mahasiswa sebagai salah satu bentuk partisipasi masyarakat dalam mengawal pembangunan yang berkelanjutan.
“Kami sangat menghargai inisiatif para mahasiswa dalam menyuarakan pandangan mereka terkait keberlanjutan pangan dan juga isu-isu lainnya. Pengamanan yang kami lakukan adalah untuk memastikan kelancaran dan keamanan jalannya aksi ini serta memastikan masyarakat atau pengguna jalan lainnya tetap bisa beraktivitas seperti biasa,” jelasnya dalam pernyataan resmi Polres Banjarbaru, kemarin.
"Aksi penyampaian pendapat oleh Mahasiswa Pecinta Alam Gramenia Fakultas Pertanian ULM memberikan gambaran bahwa semakin banyak generasi muda yang peduli terhadap isu-isu keberlanjutan dan lingkungan hidup, serta aktif berpartisipasi dalam menyuarakan pendapat mereka untuk menciptakan perubahan melalui kegiatan yang bernilai positif," sambungnya.







Komentar Via Facebook :