Medan, Elaeis.co - Pabrik kelapa sawit (PKS) Distrik I Unit Bah Jambi milik PTPN IV di Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, dikabarkan tidak bisa beroperasi sebagaimana mestinya. Penyebabnya, salah satu komponen pembangkit listrik hilang.

Bagian yang hilang itu adalah impeler turbin-2. Sejak komponen itu hilang, mesin pengolahan PKS Bah Jambi dikabarkan tak bisa beroperasi maksimal dan sering mengalami kerusakan.

Kabag Humas PTPN IV, Chairul Ichlas, membenarkan hilangnya komponen tersebut.

“Saya sudah mengonfirmasi ke bagian yang menangani hal itu. Kata mereka, bahwasanya peristiwa ini sedang ditangani pihak kepolisian. Sementara, mesin itu dinyatakan hilang, kehilangan,” katanya kepada Elaeis.co, kamis (23/9/2021) malam.

Ia mengaku lupa menanyakan kapan laporan ke pihak kepolisian dibuat. Yang pasti, menurutnya, proses pelaporan dilakukan setelah pihak manajemen kebun unit Bah Jambi mengetahui mesin turbin tersebut tidak ada di tempatnya lagi. 

Ia tidak setuju jika hilangnya komponen tersebut disebut aksi pencurian. “Kehilangan. Nanti proses hukum yang menentukan,” ucapnya.

Menurutnya, area di sekitar mesin tersebut tidak dipasangi kamera pengawas atau CCTV. “Itu kan di lingkungan terbuka, bagaimana masang CCTV-nya? Tapi pastinya kami serahkan ini semua ke pihak kepolisian,” kata Chairul.

Ia menolak memberikan komentar lebih jauh dengan alasan PTPN IV menghormati proses hukum yang sedang dijalankan pihak kepolisian.

“Nanti, bagaimanapun hasilnya, akan kami sampaikan ke media,” tukasnya.

Dari informasi yang dihimpun, impeler turbin-2 itu hilang dari PLTA Bah Hilang yang berada di Afdeling 5, Kebun Bah Jambi, Nagori Totap Majawa, Kecamatan Tanah Jawa, Simalungun. PLTA tersebut merupakan penyuplai listrik ke PKS Bah Jambi.

Komponen tersebut terbuat dari bahan sejenis perunggu dan raib sejak 30 Desember 2019 lampau.