Nagan Raya, elaeis.co - Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Nagan Raya, Provinsi Aceh, mencatat realisasi investasi selama tahun 2023 mencapai Rp 3,7 triliun lebih. Pencapain tersebut meningkat 42 persen dari tahun 2022 yang mencapai Rp 2,6 triliun lebih.

Pj Bupati Nagan Raya, Fitriany Farhas, mengatakan, realisasi investasi ini adalah jumlah nilai uang yang telah direalisasikan secara ril sesuai dengan rencana investasi yang telah direncanakan sebelumnya. 

“Alhamdulillah ini pencapaian yang sangat luar biasa. Semoga dengan bertambahnya investasi dapat membawa Nagan Raya ke arah yang lebih maju dan sejahtera," katanya dalam keterangan resminya, Sabtu (17/2).

Menurutnya, hampir semua, tepatnya 99,7 persen dari total investasi, termasuk ke dalam kategori usaha menengah dan besar (non-UMK). "Masuknya investasi menyebabkan penyerapan tenaga kerja mengalami peningkatan sebanyak 2.320 jiwa," sebutnya.

Pelaksana Tugas Kepala DPMPTSP, Hizbulwatan, menambahkan, penyumbang realisasi terbesar yaitu pembangkit tenaga listrik, industri minyak mentah kelapa sawit atau crude palm oil (CPO), perkebunan kelapa sawit, pertambangan batu bara, dan perdagangan buah besar yang mengandung minyak.

"Total tenaga kerja yang terserap selama tahun 2023 untuk non-UMK adalah sebanyak 2.183 jiwa," bebernya.

Adapun yang disumbangkan oleh investor yang masuk kategori Usaha Mikro Kecil (UMK) sebanyak Rp 11,1 miliar lebih atau sebanyak 0,3 persen dari total realisasi investasi Kabupaten Nagan Raya.

Dari UMK sendiri, sektor penyumbang terbesar adalah industri air minum dan air mineral, real estate yang dimiliki sendiri atau disewa, perdagangan bahan bakar minyak, aktifitas klinik swasta, dan perdagangan besar atas dasar balas jasa (fee) atau kontrak.

"Kategori UMK menyerap tenaga kerja sebanyak 137 jiwa," sebutnya.