Taluk Kuantan, elaeis.co - Beberapa waktu lalu tersiar kabar bahwa petani kelapa sawit yang bernaung dalam kelembagaan Koperasi Unit Desa (KUD) Langgeng di Kecamatan Benai, Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Provinsi Riau, berencana membangun pabrik mini minyak goreng (pamigo). 

Biaya pembangunannya diharapkan ditalangi oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) lewat Program Sarana dan Prasarana (sarpras).

Namun belakangan kelanjutan rencana pembangunan pamigo itu tak kedengaran lagi.

Dari penelusuran yang dilakukan reporter elaeis.co, rencana tersebut memang sudah dirapatkan pengurus koperasi bersama anggota. Namun belum membuahkan kesepakatan dan sampai saat ini masih menunggu tindak lanjutnya. 

"Niat untuk bangun pamigo awalnya ada, tetapi mungkin masih dalam pertimbangan. Jadi, persiapan administrasi belum dilakukan," kata Rubiyo, KTU KUD Langgeng, yang ditemui Senin (19/2) lalu.

Dia mengaku tidak mengetahui persis mengapa pengurus KUD tak segera mengusulkan bantuan Sarpras. "Saya sebenarnya tidak punya kapasitas memberikan pernyataan resmi. Eloknya atur jadwal ketemuan kembali kepada Ketua KUD Langgeng supaya enak ceritanya, takut salah saya nanti," tuturnya. 

Menurutnya, KUD Langgeng mengelola kebun sawit seluas 10.000 hektar yang tersebar di tiga desa. "Andai pabrik tersebut terealisasi, maka pasokan tandan buah segar atau TBS sawit aman tanpa mengharapkan dukungan buah dari luar," pungkasnya.