Yogyakarta, elaeis.co - Politeknik LPP Yogyakarta dengan dukungan Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) mengadakan rangkaian terakhir seleksi Duta UKMK (Usaha Kecil Menengah dan Koperasi) Sawit 2025 di Yogyakarta.

Tahapan ini merupakan puncak rangkaian seleksi yang sebelumnya dilaksanakan di BLK LPP Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, 9-14 Februari lalu.

Tahapan seleksi akhir ini dihadiri Direktur Politeknik LPP Yogyakarta, Mustangin, serta Kepala Divisi UKMK BPDP, Helmi Muhansyah.

Pada pemilihan Duta UKMK Sawit Yogyakarta 2025, 14 peserta dari Politeknik LPP dan Instiper dinyatakan lolos ke seleksi akhir. Mereka terdiri dari 7 peserta wanita dan 7 peserta laki-laki. Di babak grand final, dewan juri menilai pengetahuan peserta tentang sawit, UKMK sawit, kemampuan komunikasi, penampilan, dan gagasan atau ide tentang UKMK sawit.

Mustangin menjelaskan bahwa pemilihan Duta UKMK Sawit bertujuan menjaga keberlanjutan sawit sebagai salah satu penyumbang devisa non-migas di Indonesia. “Keberlanjutannya perlu dijaga khususnya oleh mahasiswa di perguruan tinggi wilayah Yogyakarta. Seluruh sivitas perguruan tinggi di wilayah LLDIKTI V diharapkan bersama-sama berkolaborasi mendukung industri kelapa sawit, salah satunya dengan mendorong, mendukung, mengembangkan produk-produk berbahan sawit melalui UKM,” paparnya dalam keterangan resmi dikutip elaeis.co Ahad (23/2).

Dia berharap kegiatan tersebut akan meningkatkan animo generasi muda terhadap sawit dari tahun ke tahun. Mahasiswa sebagai generasi Z bisa menjadi motor kampanye kebaikan sawit baik menggunakan sosial media maupun mengembangkan produk berbahan sawit dan limbah sawit. "Semoga akan ada duta-duta UKMK sawit setiap tahunnya. Apresiasi setinggi-tingginya untuk BPDP atas dukungannya, terima kasih untuk semua yang terlibat pada kegiatan ini,” ungkapnya.

Helmi juga berharap para Duta UKMK Sawit menjadi inspirasi sekaligus melakukan aksi konkret dalam promosi dan pengembangan produk UKMK sawit. Mahasiswa juga harus tetap kritis terhadap black campaign atau kampanye hitam terhadap sawit yang masih terus berlangsung. "Peserta kegiatan ini harus dapat menjadi advokat sawit berbasis data yang faktual melalui media sosial. Mahasiswa juga diharapkan dapat mengembangkan semangat kewirausahaan produk-produk ekonomis berbahan sawit dan limbah sawit,” pesannya.

“BPDP terutama divisi UKMK, merasa senang dapat berkolaborasi dengan Politeknik LPP. Sehingga seluruh peserta dapat berkontribusi dalam pengembangan sawit,” lanjutnya.

Kepala LLDIKTI V DIY, Setyabudi Indartono, menyampaikan kegiatan ini sangat relevan mengingat peran sawit bagi perekonomian Indonesia tidak kecil. Apalagi sawit di Indonesia hingga pertengahan tahun 2024 setidaknya telah menyumbang 10,1 persen dari sektor non-migas.

"Ini luar biasa sehingga benar adanya bahwa sawit benar-benar salah satu pendorong ekonomi negara. Kegiatan ini merupakan salah satu jalur prestasi mahasiswa melalui rangkaian kegiatan yang didalamnya terdapat pengembangan soft skill selain hard skill tentang sawit," ujarnya.

Dodi Junianto mewakili Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Yogyakarta menyampaikan harapan bagi Duta UKMK Sawit yang terpilih. “Kami berharap kegiatan ini dapat meningkatkan jiwa kewirausahaan, menumbuhkan inovasi untuk produk berbahan sawit khususnya di kalangan mahasiswa. Mereka merupakan role model bagi mahasiswa dan peserta lain untuk dapat mengkampanyekan, mengedukasi kebaikan sawit, sekaligus sebagai inspirasi dalam membuat inovasi produk berbahan sawit dan limbah sawit," katanya.

Plh Kepala Dinas Koperasi dan UKM Yogyakarta, Wisnu Hermawan, menyampaikan, walaupun di Yogyakarta tidak terdapat lahan sawit, tapi kegiatan ini tetap relevan diadakan. Salah satu tantangan saat ini adalah masih banyak masyarakat di Yogyakarta yang belum mengenal secara komprehensif manfaat sawit.

"Kegiatan ini menjadi salah satu cara untuk menyampaikan persepsi baik tentang manfaat sawit untuk masyarakat umum Yogyakarta," tandasnya.