Pangkal Pinang, elaeis.co - Tidak sia-sia Indra Sanjaya, Ketua DPW Asosiasi Sawitku Masa Depanku (SAMADE) Provinsi Bangka Belitung (Babel) membeli dua mesin pengolah lidi sawit dari Gunawan, anggota SAMADE Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), Riau.

"Ibu-ibu di Desa Beruas, Kecamatan Kelapa, Kabupaten Bangka Barat, kini sudah terbantu dengan adanya mesin lidi sawit. Jika dulu mereka membersihkan daun dari lidi sawit secara manual dan butuh waktu lama, kini hal itu bisa dilakukan dengan mesin lidi sawit dan hasilnya lebih cepat dan lebih banyak," kata petani sawit dari Kabupaten Bangka Selatan ini kepada elaeis.co, Jumat (21/1/2022).

Semua lidi sawit yang diolah menggunakan mesin tersebut, kata pemuda berusia 30 tahun ini, selanjutnya dijadikan berbagai produk kreatif seperti piring, tempat tisu, dan lainnya, dengan corak khas Babel.

Produk kreatif berbasis lidi sawit buatan ibu-ibu itu sangat cantik dilihat. Dari sisi kuantitas, kata Indra, produk yang dihasilkan pun terus bertambah.

Baca juga: Ini Yang Dilakukan Karmila Dalam Rangka Kembangkan UKMK Sawit

"Nah, di sini problem baru muncul. Bahan baku lidi sawit tidak ada masalah, mesin pengolah sudah ada, produk kerajinannya pun sudah jadi dan cantik. Tapi, bagaimana dengan pasar penjualannya? Ini PR besar kami sekarang," kata Indra.

Selama ini hasil produk kerajinan tangan kaum ibu di Desa Beruas tersebut dijual secara manual dan dalam jumlah yang terbatas.

"Jumlah produksi dengan hasil penjualan belum seimbang. Kami membutuhkan offtaker atau perusahaan yang bisa menjadi mitra pendamping para ibu pengrajin lidi sawit tersebut" katanya.

Indra berencana membahas hal ini bersama para pengurus SAMADE Babel dalam waktu dekat. Setidaknya, ucap Indra, pintu komunikasi dengan Dinas Koperasi dan UMKM (Diskop UMKM) di tingkat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangka Barat dan Pemerintah Provinsi Babel bisa dibuka oleh DPW SAMADE.

"Industri kreatif seperti yang dilakukan oleh kaum perempuan di Bangka Barat yang telah kami bina ini harus bisa menumbuhkan ekonomi para pelakunya. Produk-produk yang dihasilkan sangat cantik kok, sayang sekali kalau tak terserap pasar secara maksimal. Ini PR yang harus bisa kami tuntaskan," tegas Indra.