https://www.elaeis.co

Berita / Nusantara /

Petani Terus Diajak Jalankan Prinsip Perkebunan Sawit Berkelanjutan

Petani Terus Diajak Jalankan Prinsip Perkebunan Sawit Berkelanjutan

Kelompok tani peduli api (KTPA) dilibatkan dalam sosialisasi larangan membuka lahan tanpa membakar. Foto: Disbun Kaltim


Samarinda, elaeis.co - Petani di Kalimantan Timur (kaltim) diajak agar menjalankan prinsip perkebunan sawit berkelanjutan.

Kepala Bidang Perkebunan Berkelanjutan Dinas Perkebunan (Disbun) Kaltim, Asimirilda, mengatakan, prinsip perkebunan berkelanjutan bertujuan untuk meningkatkan produksi maupun produktivitas sehingga pendapatan petani atau pekebun terus ada dalam jangka panjang.

"Selain itu, prinsip pengelolaan perkebunan berkelanjutan juga untuk menjaga alam tetap lestari sehingga mampu mengurangi pemanasan global," katanya dalam keterangan resmi Disbun Kaltim, kemarin.

Dia menjelaskan, diantara prinsip perkebunan berkelanjutan adalah tidak melakukan pembakaran ketika membuka dan saat mengelola lahan. “Karena dengan membakar lahan, maka dampak negatif yang langsung dialami adalah lahan yang dibakar tersebut menjadi tidak subur,” katanya.

“Hal ini terjadi karena tanah yang terbakar akan menjadi keras, kemudian jasad renik yang seharusnya mampu menyuburkan lahan menjadi mati karena ikut terbakar maupun terkena hawa panas saat pembakaran,” tambahnya.

Sementara itu, sambungnya, hasil pembukaan lahan atau limbah perkebunan yang tidak dibakar, kemudian ditumpuk di lahan tersebut justru bisa menjadi pupuk organik untuk membantu menyuburkan tanah.

Dalam mengajak pekebun menjalankan prinsip perkebunan berkelanjutan ini, pihaknya terus melakukan sosialisasi baik kepada kelompok tani, gabungan kelompok tani, maupun kelompok tani peduli api (KTPA). Tahun ini sosialisasi dilakukan di lima kabupaten, masing-masing Kutai Kartanegara, Kutai Barat, Penajam Paser Utara, Paser, dan Kabupaten Kutai Timur.

"Sosialisasi dan pembinaan KTPA ini diharapkan bisa memberikan pemahaman kepada petani agar tidak membakar lahan karena dampak negatifnya sangat banyak. Sedangkan jika sisa perkebunan yang ditumpuk atau diaduk dalam tanah, justru mampu menyuburkan tanaman," tutupnya.

 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :