Jakarta, elaeis.co - Pemerintah telah mengalokasikan dana bantuan langsung tunai (BLT) untuk pembelian minyak goreng (migor) bagi 27 juta keluarga serta pelaku UMKM bidang kuliner selama beberapa bulan ke depan.

"Kebijakan pemerintah berubah lagi. Sebelumnya memberikan harga eceran tertinggi (HET) untuk migor curah, sekarang pemberian uang tunai kepada warga agar bisa membeli migor," kata Dr Tungkot Sipayung kepada elaeis.co, Senin (11/4/2022).

Tungkot adalah pakar sawit yang juga Direktur Eksekutif palm oil agribusiness strategi policy institute (PASPI). 

Kata Tungkot, dengan kebijakan BLT itu, maka kebijakan HET migor curah dicabut dan dikembalikan ke mekanisme pasar atau harga internasional sama seperti migor bermerek.

Dengan demikian pemerintah telah menyubsidi langsung lebih 30 persen keluarga di Indonesia. "Pemerintah harus memastikan agar BLT migor itu disalurkan ke orang yang tepat," kata Tungkot.

Menurutnya, jika distribusi BLT berlangsung dengan baik, maka otomatis jutaan keluarga di Indonesia punya daya beli walau harga migor mengalami kenaikan sesuai harga internasional.

"Kalau harga internasional itu mentoknya sekitar Rp 20.000 sampai Rp 25.000 per liter untuk migor curah, sementara migor bermerek Rp 25.000 ke Rp 30.000 per liter," katanya.

Ia menyebutkan seluruh dana untuk BLT migor ditaksir sekitar Rp 7 triliun dan diyakini tak akan menganggu APBN.