Berita / Sumatera /
Pelabuhan Khusus CPO di Bengkulu Cegah Kerusakan Jalan
Kapal Tangker saat bersandar di Pelabuhan CPO Kabil Batam. Foto: IST
Bengkulu, elaeis.co - Meskipun Pelabuhan Khusus Crude Palm Oil (CPO) di Desa Kubang Badak, Kecamatan Teramang Jaya, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, masih dalam proses pembangunan, namun kehadiran pelabuhan tersebut nantinya dapat memitigasi kerusakan jalan akibat truk angkutan CPO. Sebab sejak dulu, truk-truk tersebut melintasi jalur darat menuju Kota Bengkulu, meninggalkan jejak kerusakan yang membebani masyarakat di daerah.
Pengamat Ekonomi dari Universitas Dehasen Bengkulu, Dr. Ansori Tawakal SE MM mengatakan, pelabuhan CPO adalah solusi yang sangat baik untuk mencegah kerusakan jalan akibat truk angkutan CPO. Bahkan keberadaan pelabuhan tersebut nantinya juga dapat mengurangi biaya operasional Perusahaan Kelapa Sawit (PKS).
"Pelabuhan CPO merupakan solusi efektif untuk mencegah kerusakan jalan yang terus meningkat akibat transportasi truk CPO. Selain itu, keberadaan pelabuhan ini juga dapat mengurangi biaya operasional perusahaan kelapa sawit," kata Ansori, Kamis 29 Februari 2024.
Selain itu, menurut Ansori, pendirian pelabuhan CPO juga akan membuat warga sekitar merasa lega. Karena dengan beralihnya transportasi CPO melalui jalur laut, tekanan terhadap infrastruktur jalan akan berkurang, meningkatkan keamanan serta kenyamanan dalam mobilitas masyarakat.
"Tentu saja masyarakat sangat berterima kasih kepada pemerintah jika pembangunan pelabuhan itu bisa terealisasi. Selain mengurangi kerusakan jalan, juga ada dampak positif lainnya bagi ekonomi dan lingkungan," tutup Ansori.
Baca Juga: Petani Sawit Harus Memanen Kelapa Sawit Matang, Ini Alasannya!
Sementara itu, Salah Satu Pelaku Industri Kelapa Sawit di Bengkulu, Daniel Manurung menyambut, baik kehadiran pelabuhan khusus CPO ini. Mereka yakin bahwa penggunaan jalur laut akan memberikan efisiensi dan kemudahan logistik yang lebih besar.
"Dengan pelabuhan ini, proses pengiriman CPO akan lebih lancar dan efisien. Kami berharap ini dapat mengurangi biaya operasional dan meningkatkan daya saing produk kami di pasar," ujar Daniel.
Baca Juga: Petani Sawit di Bengkulu Bisa Hemat Membeli Pupuk Kimia, Ini Rahasianya!
Namun, beberapa pihak juga menunjukkan kekhawatiran terkait dampak lingkungan dari operasional pelabuhan tersebut. Mereka meminta agar proses pengelolaan limbah dan penggunaan sumber daya alam dilakukan secara bertanggung jawab.
"Dalam pengoperasiannya, pelabuhan ini harus memperhatikan aspek lingkungan dengan baik. Kita tidak boleh mengorbankan lingkungan demi kepentingan ekonomi semata," tegas Ali Akbar, seorang aktivis lingkungan di Bengkulu.
Baca Juga: Paham Unsur Hara Makro, Tanaman Sawit Bisa Berbuah Lebat, Kok Bisa!
Sementara itu, Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah mengatakan, pendirian Pelabuhan Khusus CPO di Desa Kubang Badak menjadi langkah awal yang penting dalam menjaga infrastruktur jalan dan meningkatkan efisiensi logistik industri kelapa sawit. Namun, tetap diperlukan pengawasan yang ketat untuk memastikan bahwa operasional pelabuhan berjalan secara berkelanjutan dan bertanggung jawab terhadap lingkungan.
"Pelabuhan Khusus CPO itu memang bisa menjaga infrastruktur jalan dan meningkatkan efisiensi logistik industri kelapa sawit. Namun, tetap diperlukan pengawasan yang ketat untuk memastikan bahwa operasional pelabuhan berjalan secara berkelanjutan dan bertanggung jawab terhadap lingkungan," pungkasnya.







Komentar Via Facebook :