Padang, elaeis.co - Belakangan petani di Kabupaten Pesisir Selatan Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) mengeluh lantaran hasil kebun kelapa sawit dibeli dengan harga rendah. Bahkan tidak sampai Rp1.000/kg. Padahal harga penetapan Dinas Perkebunan Sumbar Rp2.554,74/kg.

Kondisi ini membuat DPRD Pesisir Selatan memanggil sejumlah pihak untuk melaksanakan rapat dengar pendapat pada Jumat (23/9). Dalam rapat tersebut hadir sejumlah pihak seperti petani, perusahaan, koperasi serta asosiasi petani kelapa sawit.

Ketua DPW APKASINDO Sumbar, Jufri Nur mengatakan, dalam pertemuan itu perusahaan membantah membeli TBS dengan harga rendah. Rata-rata TBS petani swadaya dibeli perusahaan Rp1.800/kg.

"Jadi, ada indikasi bahwa yang menekan harga selama ini para suplayer atau RAM yang beroperasi di wilayah Pesisir Selatan," ujarnya, Sabtu (24/9).

Pria yang akrab disapa Feri itu cukup kesal lantaran kondisi ini sempat membuat gaduh petani. Alhasil DPRD Pesisir Selatan pun akan membentuk tim khusus untuk turun kelapangan menindak para RAM nakal. 

"Untuk lebih jelasnya, kita sarankan DPRD panggil para petani, suplayer dan PKS membahas masalah ini. Kemudian membuat kesepakatan harga sesuai dengan Pergub. Sebab harga swadaya diatur oleh Pergub," terangnya.

Pihaknya juga minta pemerintah daerah bertanggung jawab atas kondisi ini. Artinya turun langsung melakukan pengawasan. Sebab harga sawit yang diatur dalam Pergub dapat dijalankan oleh Pemda.

"Ini sudah sangat menyengsarakan masyarakat. Kita minta pemerintah daerah (Pemda) segera turunkan tim untuk menindak para RAM nakal," terangnya.