Nilai jual adalah pondasi utamanya ekonomi. Begitu dalam artian gramatikal. Sebuah manfaat dari fakta yang ada, tiada kan pernah pudar dari masa ke masa.�

Di era kekinian dan ke depan dalam skala global sekalipun, makin terang benderang bahwa nilai jual terkuat adalah sikap usaha yang berbasis �kepedulian terhadap lingkungan hidup.

Prinsipnya, siapa yang mau usahanya lestari, maka mutlak hukumnya harus melestarikan lingkungan hidup. Ekonomi berbasis ekosistem, itulah nilai jual terhebat.

Negara-negara maju sangat mengapresiasi produk-produk berlatarbelakang peduli lingkungan hidup. Mereka bahkan mau membeli mahal untuk produk yang melestarikan lingkungan hidup itu.

Itulah makanya, dalam membeli produk tertentu, mereka melihat dulu pada kemasannya ada atau tidak narasi yang menjelaskan asal muasal produk tersebut hingga sampai ke pasar (di tangan anda).�

Adalah partisipasi masyarakat desa nan asri alami, yang cinta lingkungan hidup ada pada produk itu.

Konkretnya begini; adalah produk olahan kelapa�Virgin Coconut Oil (VCO), minyak goreng, karbon aktif, bahan kosmetik dan lainnya yang berbasis kelapa organik.�

Di berbagai negara, harganya sangat mahal tapi laris manis, karena punya nilai jual hebat, ramah lingkungan.

Singapura, sangat besar kebutuhan hortikulturanya dalam bentuk sayur dan buah. Walau harga beli mereka relatif lebih tinggi dari negara lain, mereka mau asal...

Produk itu dikelola dengan konsep ramah lingkungan, residu logam beratnya terkontrol. Hanya saja, sebagai negara tetangga dan negara agraris, pasar besar ini belum bisa kita penuhi (kuasai).

Selamat Hari Lingkungan Hidup!

�