Pekanbaru, elaeis.co - Truk sangat dibutuhkan di perkebunan kelapa sawit. Salah satu fungsi vitalnya adalah untuk mengangkut tandan buah segar (TBS) sawit hasil panen.

Namun untuk memiliki sebuah truk bukanlah persoalan mudah bagi petani dengan luas kebun yang terbatas. Sebab harganya cukup mahal.

Untunglah pemerintah lewat Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) sudah membuka peluang bagi petani kecil untuk memiliki truk.

Kepala Bidang Sarana dan Pemasaran Dinas Perkebunan (Disbun) Riau, T Ridwan Putra Yuda menyebutkan, truk masuk dalam salah satu paket yang disediakan oleh BPDPKS di program Sarana dan Pemasaran (Sarpras). 

"Syaratnya ya harus punya lembaga pekebun. Nantinya baru bisa mengusulkan untuk bantuan alat transportasi, yaitu truk," kata Ridwan kepada elaeis.co, Senin (19/2).

Nantinya, usulan sarpras diajukan lembaga pekebun melalui dinas yang membidangi perkebunan di tingkat kabupaten/kota. Usulan itu akan melalui sejumlah verifikasi.

Ridwan mengatakan, di Provinsi Riau saat ini ada satu lembaga pekebun yang mengusulkan bantuan pengadaan truk. Yakni Koperasi Unit Desa (KUD) Karya Dharma III di Kabupaten Siak. 

"Usulannya masuk tahun 2022 lalu. Dan sudah keluar rekomendasi teknis (rekomtek) dari Ditjenbun Kementan, tinggal tunggu persetujuan dari BPDPKS," ujarnya. 

Dia lantas mengajak kepada para petani sawit lain di Provinsi Riau untuk bisa memanfaatkan berbagai program yang telah disediakan oleh BPDPKS. Salah satunya adalah sarpras yang memiliki beragam jenis paket bantuan.