Palembang, elaeis.co - Masyarakat terutama pemilik kebun sawit dan lahan pertanian di sepanjang ruas jalan tol Trans Sumatera (JTSS) di Sumatera Selatan (sumsel) diminta mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) selama musim mudik. Polda Sumsel mengingatkan, munculnya asap akibat pembakaran akan membahayakan pengguna jalan tol.

"Asap pembakaran akan mengganggu arus lalu lintas pemudik yang sudah mulai berlangsung sejak H-7 Idul Fitri ini," kata Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Supriadi melalui keterangan resminya.

JTTS di Sumsel terdiri dari ruas Palembang-Indralaya-Ogan Ilir, ruas Palembang-Kayu Agung, dan Ogan Komering Ilir-Provinsi Lampung. Kebanyakan kebun dan lahan pertanian hanya berjarak sekitar 10 hingga 15 meter dari JTTS.

"Ada sejumlah titik rawan karhutla, terutama di Kabupaten Ogan Ilir dan Kabupaten Ogan Komering Ilir," sebutnya.

Menurutnya, jajaran Polda Sumsel sudah menyosialisasikan imbauan tersebut kepada para pemilik kebun sawit dan lahan di sepanjang ruas jalan tol. "Kapolda Sumsel juga sudah memerintahkan para kapolres, jangan sampai ada asap akibat karhutla," imbuhnya.

Pihak kepolisian juga sudah berkoordinasi dengan kepala daerah memperketat pengawasan. "Kami akan mengambil tindakan tegas bila himbauan ini tidak diindahkan," tukasnya.

Sementara itu, Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru mengatakan, jalan tol ruas Indralaya-Prabumulih sepanjang 64,5 kilometer dibuka secara khusus mulai 15 April hingga 30 April 2023.

"Karena pembangunannya belum rampung 100 persen, fungsional ruas tol Indralaya-Prabumulih masih dibatasi. Tol hanya dibuka dari pukul 07.00 hingga 16.00 WIB dan hanya untuk kendaraan kategori 1 seperti mobil pribadi, sedan, minibus dan truk kecil," paparnya.

"Tapi pemudik yang melewati ruas tol ini tidak dikenakan tarif atau gratis. Tujuan pembukaan sementara adalah untuk memperlancar arus mudik dari Pulau Jawa ke Kota Prabumulih," imbuhnya.