https://www.elaeis.co

Berita / Kalimantan /

Kalbar Andalkan Siska Membara untuk Genjot Populasi Sapi

Kalbar Andalkan Siska Membara untuk Genjot Populasi Sapi

Kepala Disbunnak Kalbar, Heronimus Hero. foto: ist.


Pontianak, elaeis.co - Kalimantan Barat (kalbar) membutuhkan sapi potong hingga 4.000 ekor per tahun. Kebutuhan itu belum sepenuhnya bisa dipasok sendiri. Pada momen hari besar keagamaan, Kalbar terpaksa mendatangkan sapi dari luar daerah karena kekurangan stok.

Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalbar, Heronimus Hero mengatakan, pihaknya menjalankan program Sistem Integrasi Sapi Kelapa Sawit Model Kemitraan Usaha Ternak Berkelanjutan (Siska Membara) untuk meningkatkan stok sapi di Kalbar.

Baca Juga: Perjelas Aturan Plasma dalam Perizinan Perusahaan Sawit, Anggota DPRD Babel Datangi BKPM

Sejauh ini sudah ada 13 kelompok petani peternak yang dilibatkan dalam program tersebut. "Klaster Siska di Kalbar tersebar di Kabupaten Sintang, Ketapang, Bengkayang, Landak, Sanggau dan Sekadau. Jika berhasil, program ini akan direplikasi di lokasi lain," jelasnya dalam keterangan yang diperoleh kemarin.

Populasi sapi di masing-masing klaster bervariasi. Klaster di Landak memelihara 117 ekor sapi di kebun sawit seluas 80 hektar dengan usia tanaman 10 tahun. Dua klaster di Ketapang memiliki 375 ekor sapi yang digembalakan lahan 30 hektar kebun rumput dengan usia sawit 10 tahun.

Baca Juga: 343 Petani Plasma PTPN XIII Terima Sertifikat Lahan KKPA

3 klaster lainnya di Kabupaten Sintang memelihara 365 ekor sapi di tengah 6.166 hektar lahan grazing dengan umur sawit 8 sampai 15 tahun.

Sementara di Kabupaten Bengkayang terdapat dua klaster dengan total 342 ekor sapi dengan 12.005 hektar lahan grazing dan 2 hektar kebun rumput dengan sawit umur usia 10 sampai 15 tahun.

Di Kabupaten Sanggau terdapat 4 klaster dengan total 918 ekor sapi di tengah lahan 713.166 hektar lahan grazing dan 3,2 hektar kebun rumput dengan sawit usia 5 sampai 9 tahun. Klaster baru lainnya di Sanggau memelihara 17 ekor sapi di tengah 30 hektar lahan grazing dan satu hektar kebun rumput.

Baca Juga: Upaya Ringankan Hukuman, Tersangka Korupsi PSR Titipkan Uang Pengganti Rp 1 Milyar

Dia menjelaskan bahwa pembentukan klaster bertujuan meningkatkan stok dan ketersediaan daging sapi dengan mengoptimalkan produktivitas lahan untuk dua usaha produksi pertanian.
"Kita juga ingin membangun kemitraan antara usaha peternakan dengan perkebunan sawit untuk keberlanjutan ekonomi, sosial dan lingkungan," paparnya.

Pihaknya terus mengembangkan program Siska Membara dengan memetakan potensi daya dukung pakan dan kapasitas tampung ternak untuk membentuk satu unit calon lokasi klaster.

"Kami akan memfasilitasi nota kesepahaman antara pemilik ternak dan pemilik kebun untuk menjadi satu unit klaster usaha integrasi sapi-sawit," tukasnya.

Dari 2,213 juta tutupan sawit di Kalbar, sekitar 20-25 persen berpotensi untuk menampung ternak sapi sebanyak 440 sampai 55O ribu ekor sapi atau 55 - 68 ribu ton daging setara karkas sapi potong.

"Bagi peternak, adanya jaminan akses ke kebun sawit membantu mereka memperoleh efisiensi pakan hijauan dari limbah kebun serta tempat yang mendukung ternak untuk berkembang biak sehingga berdampak pada usaha ternak yang lebih berkelanjutan," tuturnya.

"Sementara bagi pekebun atau perusahaan perkebunan, kehadiran sapi mendukung pengendalian gulma dan pemupukan kebun secara organik," imbuhnya.


 

Komentar Via Facebook :