Bengkulu, elaeis.co - Jual beli hutan produksi di Air Rami, Kabupaten Mukomuko, Bengkulu mulai terkuak ke publik. Ribuan hektare hutan yang masuk ke wilayah Kecamatan Malin Deman itu diduga dibandrol Rp 8-20 juta per hektare. 

Kepala Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD) Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) Kabupaten Mukomuko, Aprin Sihaloho juga membenarkan kabar jual bel itu.

Bahkan ia mengatakan kepada elaeis.co, harga per hektare hutan tersebut dibandrol bervariasi. 

"Jika letak lahannya strategis, harganya Rp20 juta/hektare. Kalau lahannya bertebing, Rp8 juta per hektare," ujar Aprin Sihaloho, kemarin.

Aprin bilang, oknum yang membeli lahan hutan produksi itu berasal dari luar Kabupaten Mukomuko. Masalah ini kata Aprin sudah dilaporkan ke Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Bengkulu. 

“Siapa penjual dan pembeli sudah kami ketahui dan telah dilaporkan ke dinas. Untuk sementara ada tiga orang penjual yang luasannya mencapai ratusan hektar,” bebernya. 

Mengenai langkah selanjutnya, Aprin mengaku, tetap melakukan pengawasan dan patroli di lapangan. 

“Kami di KPHP Mukomuko belum ada PPNS (penyidik pegawai negeri sipil). Untuk tindaklanjutnya ada pada di Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi. Patroli tetap dilakukan bertahap. Soalnya, kita juga terkendala dengan anggaran operasional,” kata dia.

Penjualan lahan itu diketahui kata Aprin, ketika pihaknya melakukan patroli dalam hutan. Di sana pihaknya mendapati sejumlah masyarakat yang diketahui merupakan warga Kabupaten Mukomuko.

“Ada juga kuitansi yang kami amankan. Temuan ini telah kami laporkan ke Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Bengkulu. Tinggal kita menunggu apa tindakan dari dinas," pungkasnya.