Pekanbaru, elaeis.co - Usulan yang ditindaklanjut Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) ke Komisi Pengarah terkait kenaikan dukungan dana program peremajaan sawit rakyat (PSR) dari sebelumnya Rp30 juta menjadi Rp60 juta per hektare disambut baik oleh para petani kelapa sawit. 

Hal ini lantaran dana PSR yang sebelumnya hanya Rp30 juta dinilai belum bisa memenuhi kebutuhan para petani sawit dalam menyelesaikan peremajaan. Bahkan dengan kondisi saat ini, dana itu jauh dari kata cukup. 

Meskipun besaran dana yang diajukan saat ini menjadi Rp60 juta, juga dinilai masih belum cukup. Hal ini diutarakan oleh Ketua Umum Asosiasi Sawitku Masa Depanku (SAMADE), Tolen Ketaren.  

"Terimakasih untuk BPDPKS, karena ini artinya sudah memperhatikan kondisi PSR sekarang. Namun sebenarnya ini nanggung membantunya," kata Tolen kepada elaeis.co di Pekanbaru belum lama ini. 

Menurut Tolen, duit segitu juga masih belum bisa memenuhi seluruh kebutuhan petani untuk meremajakan sawit hingga berproduksi kembali. 

"Memang angka Rp60 juta itu kita lihat besar, tapi implementasi di lapangan saya kira belum mencukupi. Karena sekarang semua biaya naik, terutama pupuk," kata dia.

"Mungkin Rp60 juta itu hanya cukup sampai siap tanam atau P1. Sementara duit petani untuk P2, P3 dan sampai panen, tak ada lagi," pungkasnya.