Berita / PSR /
Usul PSR Disetujui, Satu Poktan di Bengkulu Utara Dapat Hibah Lebih Rp 2,3 Miliar
Penanaman perdana program PSR di Bengkulu Utara. foto: Dok. MC BU
Bengkulu, elaeis.co - Sebanyak enam kelompok tani (poktan) di Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu, mengusulkan ikut program peremajaan sawit rakyat (PSR). Satu diantaranya, Poktan Sidomulyo di Kecamatan Giri Mulya, disetujui menerima bantuan replanting dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).
Kepala Bidang Pengembangan Dinas Perkebunan Bengkulu Utara, Surya Mulyadi menyatakan, bantuan program PSR tersebut diberikan untuk lahan seluas 79,747 hektar. Menurutnya, dana yang telah masuk ke rekening penampung (escrow) mencapai lebih Rp 2,3 miliar.
"Artinya setiap hektare lahan sawit akan mendapat bantuan replanting sebesar Rp 30 juta," katanya, Sabtu (28/10).
"Informasi yang kita peroleh, bahwa dana tersebut sudah masuk ke rekening penampungan Poktan Sidomulyo. Saat ini, poktan tersebut sedang melakukan persiapan untuk pekerjaan fisik," sambungnya.
Dia melanjutkan, dana PSR yang tersimpan di rekening escrow akan dicairkan setelah ada progres pekerjaan dari kelompok tani tersebut. "Proses pencairan dana bagi kelompok tani yang telah merealisasikan pekerjaan replanting akan melalui beberapa tahapan," sebutnya.
Dia menjelaskan, pertama-tama poktan akan menerima pengajuan pencairan dari pihak ketiga yang mengerjakan pekerjaan fisik replanting. Selanjutnya, kelompok tani akan mengajukan usulan pencairan ke PT. Sucofindo. Usulan ini akan diverifikasi, lalu PT. Sucofindo mengusulkan pencairan ke BPDPKS.
"Barulah BPDPKS mengeluarkan surat perintah pencairan ke bank yang dituju. Bank akan mentransfer dana yang ada di rekening escrow poktan sesuai dengan jumlah yang diajukan. Proses ini dapat memakan waktu hingga satu atau dua minggu," ungkap Surya.
Dalam pelaksanaan program PSR ini, Dinas Perkebunan Bengkulu Utara akan terus melakukan pengawasan terhadap progres pekerjaan yang dilakukan oleh kelompok tani yang menerima hibah replanting. Pengawasan ini mencakup pembinaan, monitoring, dan evaluasi yang dapat dilakukan sewaktu-waktu jika diperlukan.
"Kenapa harus diawasi, karena kami tidak ingin program ini gagal," tegasnya.







Komentar Via Facebook :