Medan, Elaeis.co - Meski usahanya hanya berkutat di seputaran Desa Karya Harapan Mukti, Kecamatan Pelepat Ilir, Kabupaten Bungo, Jambi, kiprah Koperasi Unit Desa (KUD) Karya Mukti tak bisa dipandang sebelah mata.

Di usianya yang sudah 35 tahun, koperasi itu punya omset puluhan miliar rupiah. Beragam penghargaan sudah dikoleksi, baik tingkat provinsi maupun dari Kementerian Koperasi dan UMKM di level nasional.

Hingga kini koperasi yang dikelola dan beranggotakan petani sawit ini masih eksis. Namun serangan pandemi Covid 19 pelan-pelan menunjukkan efeknya terhadap unit usaha yang dijalankan koperasi.

"Omset mini market kami mulai turun di triwulan kedua ini. Turunnya cukup terasa, hingga 10 persen. Ini semua karena pandemi Covid-19," kata Ketua KUD Karya Mukti, H Riswanto, kepada Elaeis.co melalui sambungan telefon, Senin (19/7) sore.

Mini market yang dia maksud letaknya di kantor KUD Karya Mukti. Beragam kebutuhan masyarakat tersedia di situ. "Ya jual sembako, pakaian, makanan dan minuman, token, dan lainnya," bebernya.

Menurutnya, penurunan omset usaha mini market membuat ia dan pengurus lainnya mulai pusing. "Soalnya lumayan juga penurunannya. Enggak pernah terjadi seperti ini," ungkapnya.

Diakuinya, pada triwulan pertama tahun 2021 omset mini market juga mengalami penurunan. Namun kondisinya tak separah yang sekarang.

"Saat itu kami maklum karena masyarakat sekitar pasti butuh banyak pembiayaan sehingga belanjanya lebih hemat," katanya.

Tak disangka, tiga bulan terakhir pembeli makin sepi. Warga makin jarang keluar rumah karena takut tertular Covid-19. Kondisi perekonomian yang makin tak menentu membuat warga makin selektif belanja.

"Makin hari yang datang belanja bahan kebutuhan sehari-hari ke mini market makin sedikit," katanya.

"Kami berharap pemerintah, baik pusat maupun daerah, mampu mengatasi pandemi Covid-19 ini. Sangat terasa efeknya ke unit usaha kami," jelasnya.