Berita / Sumatera /
BPDPKS dan Aspek PIR Gelar Workshop Pengembangan UKMK Sawit
Pembukaan Workshop Pengembangan UKMK Kelapa Sawit di Parapat, Sumatera Utara. foto: ist.
Jakarta, elaeis.co - Industri kelapa sawit merupakan bagian integral dari ekonomi global yang berperan penting dalam perekonomian nasional. Sektor sawit telah terbukti berkontribusi dalam penciptaan lapangan kerja produktif dan kesempatan kerja, ketahanan pangan, ketahanan energi, serta penyediaan barang-barang konsumsi.
Kepala Divisi UKMK Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) Helmi Muhansah mengatakan, peran dan konstribusi sektor kelapa sawit bagi bangsa dan negara, termasuk perekonomian Indonesia, cukup besar. Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS), pada September 2024 ekspor kelapa sawit Indonesia mencapai US$ 1,38 miliar atau sekitar Rp 20,9 triliun.
"Angka tersebut lebih tinggi jika dibandingkan dengan nilai APBD Provinsi Sumatera Utara tahun 2025 yang mencapai Rp 13 triliun. Ini menunjukkan tingginya peran dan kontribusi komoditas kelapa sawit bagi perekonomian Indonesia," kata Helmi dalam keterangan tertulis, Rabu (13/11).
Dia menekankan pentingnya memperkuat hilirisasi kelapa sawit seperti yang disampaikan Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto pada pidato pertamanya. Saat ini, hilirisasi kelapa sawit semakin masif. Data Kementerian Perindustrian menunjukkan jika saat ini sudah ada 179 produk hilir sawit yang sudah dihasilkan di Indonesia. "Jumlah tersebut akan terus bertambah," katanya.
"BPDPKS konsisten dalam mendukung pengembangan kelapa sawit di Indonesia, baik dalam urusan peningkatan hilirisasi maupun memberikan dukungan terhadap pelaku usaha kecil, menengah, dan koperasi (UKMK) berbasis kelapa sawit," tambahnya.
Pernyataan tersebut diungkapkan Helmi saat menghadiri workshop Pengembangan UKMK Kelapa Sawit di Sumatera Utara. Workshop digelar di Paparat pada Senin-Selasa, 11-12 November 2024 dan mengangkat tema Meningkatkan Kinerja Koperasi Anggota Aspek-PIR Indonesia Melalui Pembangunan Produk Pangan dan Kosmetika Berbasis Kelapa Sawit.
Acara ini didukung penuh oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) dan Asosiasi Petani Kelapa Sawit Perusahaan Inti Rakyat atau Aspek PIR Indonesia.
Kegiatan tersebut juga dihadiri Kepala Bidang Perkebunan Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Provinsi Sumut Banua Pane, Sekretaris Umum Aspek PIR Syarifuddin Sirait, Bendahara Umum Aspekpir Sutoyo, dan Kabid Destinasi Disbudparekrat Sumut Maike Moganai Ritonga.
Sekretaris Umum Aspek PIR Indonesia Syarifuddin Sirait mengatakan, workshop pengembangan UKMK kelapa sawit ini digelar sebagai bagian dari upaya Aspek PIR Indonesia dan BPDPKS untuk memperkuat posisi petani kelapa sawit dan pelaku UKMK berbasis kelapa sawit.
Ketua Koperasi Petani Kelapa Sawit (KPKS) Kesepakatan Ambar, Desa Gotting Sidodadi, Kecamatan Bandara Pasir Mandoge, Kabupaten Asahan, itu mengharapkan, setelah mengikuti workshop ini para peserta dari para petani dan UKMK di Sumut akan menerapkan materi-materi yang disampaikan dalam kegiatan sehari-hari, khususnya dalam mengembangkan produk UKMK berbasis kelapa sawit.
Banua Pane menambahkan, perkebunan kelapa sawit memiliki banyak manfaat bagi masyarakat. "Termasuk yang terkait dengan pengelolaan produk hilir dan biomassa sawit seperti lidi dan gula merah sawit yang terbukti mampu meningkatkan perekonomian para pelaku UMKM sawit," sebutnya.







Komentar Via Facebook :