https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

Sawit Petani Riau Diboyong ke Jambi, Pajaknya ke Mana?

Sawit Petani Riau Diboyong ke Jambi, Pajaknya ke Mana?

Ram penampungan tandan buah segar sawit di Pematang Reba. foto: Hamdan


Pekanbaru, elaeis.co - Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Dinas Perkebunan Provinsi Riau, Defris Hatmaja, menyebutkan bahwa banyak pengusaha mengoperasikan usaha timbangan sawit atau ram untuk mendapatkan pasokan bahan baku pabrik. Sejumlah ram bahkan mengirim tandan buah segar (TBS) kelapa sawit ke provinsi tetangga.

"Memang belum ada regulasi dari kementerian yang mengatur hal tersebut. Permentan 01 tahun 2018 tentang Pedoman Penetapan Harga Pembelian Tandan Buah Segar pun tidak mengenal yang namanya peron atau ram," katanya. 

Baca juga: Serap Sawit Petani, Perusahaan dari Jambi Jalankan Ram di Riau

Menurutnya, keberadaan ram sebenarnya membuat rantai tata niaga sawit kian panjang. Akibatnya, harga TBS petani semakin murah. 

"Makanya regulasi tentang Tata Cara Penetapan Harga Pembelian TBS Kelapa Sawit Produksi Pekebun di Provinsi Riau memutus mata rantai itu melalui kemitraan. Dengan bermitra, rantai pasok TBS menjadi lebih pendek," ucapnya. 

"Menjamurnya peron, ya karena banyak petani yang tidak bermitra. Mereka jualnya ke peron," imbuhnya.

Baca juga: DPRD Sesalkan Masih Ada PKS di Bengkulu Beli Sawit Petani Dibawah Harga Ketetapan

Dia menegaskan bahwa Dinas Perkebunan Provinsi Riau tidak punya wewenang untuk mengawasi ram. "Kewenangannya mungkin di kabupaten, yang mengeluarkan (izinnya) dinas terkait di sana pakai aplikasi OSS," ujarnya. 

Defris mengakui bahwa maraknya peron milik perusahaan dari luar provinsi bisa menyebabkan Riau kehilangan pendapatan dari sektor sawit. "Tapi kita juga tidak bisa pungkiri bahwa peron-peron inilah yang menyerap TBS sawit dari petani yang belum bermitra dengan perusahaan," katanya. 

Terkait pajak, menurutnya, proses pemungutan pajak oleh Direktorat Jenderal Pajak (DJP) dari pelaku peron atau ram di Riau sudah cukup bagus. 

Baca juga: Banyak Sawit Petani di Pangkalan Kerinci Terancam Mati, ini yang Terjadi

"Kami tidak tahu persis bagaimana mekanisme pengawasan mereka. Tapi saya akui, banyak tim mereka yang melakukan pengawasan terhadap ram atau peron dari seluruh kabupaten/kota. Saya pernah kasih materi di acara mereka, dan memang sangat ramai timnya," bebernya.

"Saya yakin pihak DJP teliti, apalagi target mereka tinggi. Dan memang kita akui, target mereka selalu tercapai," tutupnya. 


 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :