https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

Petani: Buah Habis, Harganya Kapan Rp3.000?

Petani: Buah Habis, Harganya Kapan Rp3.000?

Petani sawit dihadapkan pada angka produksi yang kian merosot. (Bayu/Elaeis)


Pekanbaru, elaeis.co - Pelaku industri sawit di sektor hulu, yakni para petani dan juga para pengepul atau toke sawit tengah mengeluhkan kondisi produksi kebun yang kian merosot.

Sudah dua bulan terakhir perkebunan sawit terutama di Riau tengah mengalami musim trek. Di mana produksi tandan buah segar (TBS) kelapa sawit yang dihasilkan dari kebun menurun secara drastis.

"Buah sudah habis di pohon. Gak ada lagi. Apa yang mau dipanen. Bunganya pun enggak ada. Trek parah seorang ini," kata Oslo, salah seorang pekebun sawit di Kabupaten Rokan Hulu, Riau kepada elaeis.co, Jumat (10/3).

Dia menyebutkan bahwa penurunan produksi kebun sawitnya saat ini mencapai 70 persen. Ini terlihat dari hasil Penen sawit yang dilakukannya setiap dua minggu sekali.

"Dulu bisa dapat 1 ton sampai 1,5 ton. Sekarang mau cari 500 kg pun susah. Habis buahnya," keluhnya.

Musik trek ini juga dirasakan oleh Eko Asmoro, seorang toke sawit di daerah itu. Kepada elaeis.co, dia menyebutkan bahwa saat ini rata-rata jumlah tonase TBS sawit yang dibelinya dari para petani turun drastis. 

"Sekarang pas puteran banyak paling cuma 13 ton. Malah pernah paling sedikit itu cuma 3 ton. Padahal waktu gak musim trek bisa 20 ton lebih," ujarnya.

"Kemarin harga di pabrik pun masih Rp2.615. Kalau dapat sedikit ya gak akan cukup lah buat petani hidup. Makanya, ini kapan lagi harganya Rp3.000. Kalo harga segitu baru bisa agak lega napasnya," kat

Komentar Via Facebook :